1
1

7 Ciri Saham Perusahaan yang Rajin Bagi Dividen, Minat?

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Jika Anda baru memulai perjalanan investasi di pasar saham, hal yang perlu Anda pertimbangkan adalah potensi keuntungan jangka panjang. Salah satu sumber keuntungan dari saham adalah dividen yang memberikan kesempatan bagi investor untuk mendapatkan pendapatan tambahan selain dari kenaikan harga saham.

|Baca juga: Sompo Insurance Indonesia Sukses Gelar Sompo Road to Bulan Inklusi Keuangan

|Baca juga: QBE Minta Maaf Usai Tidak Tepati Janji Berikan Diskon Asuransi ke Nasabah

Dilansir dari laman resmi BRI, Minggu, 3 November 2024, berikut beberapa ciri yang sering ditemukan pada saham-saham perusahaan yang rutin membagikan dividen:

1. Perusahaan dengan kinerja keuangan stabil

Perusahaan yang rutin membagikan dividen umumnya berasal dari sektor dengan kinerja keuangan yang stabil, seperti perbankan. Dengan laba bersih yang konsisten setiap tahun, perusahaan-perusahaan ini dapat memberikan sebagian keuntungan kepada para pemegang saham.

|Baca juga: Survei Zurich: Keterbatasan Finansial Jadi Penghambat Masyarakat Malaysia Hadapi Iklim Ekstrem

|Baca juga: Bos IRDAI Ajak Konglomerat Rambah Industri Asuransi, Bikin Ketiban Durian Runtuh?

Stabilitas ini dapat dianalisis melalui laporan keuangan tahunan serta tren pendapatan yang terlihat selama beberapa tahun terakhir. Perusahaan dengan kinerja keuangan yang solid memiliki potensi lebih besar untuk mempertahankan distribusi dividen secara teratur.

2. Perusahaan yang sudah mapan

Perusahaan-perusahaan besar yang telah mapan dalam industrinya cenderung memiliki kebiasaan membagikan dividen secara teratur. Dengan pasar yang stabil dan jaringan yang luas, mereka dapat lebih mudah mengalokasikan sebagian dari keuntungan mereka untuk dividen.

Sektor-sektor seperti perbankan, pertambangan, dan ritel sering kali menjadi favorit bagi investor yang mencari imbal hasil dari dividen. Perusahaan-perusahaan ini telah mencapai fase di mana prioritas utama mereka adalah menjaga stabilitas, bukan melakukan ekspansi yang agresif.

3. Rasio pembayaran dividen tinggi

Ciri lainnya adalah perusahaan dengan rasio pembayaran dividen yang tinggi. Rasio ini mengukur seberapa besar persentase dari laba bersih perusahaan yang dialokasikan untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini, semakin besar kemungkinan perusahaan tersebut untuk membagikan dividen secara konsisten.

|Baca juga: 6 Cara Efektif Menemukan Produk Asuransi yang Tepat untuk Anda

|Baca juga: Menyalakan Asa Keberlanjutan di Target NZE

Namun, perlu diingat bahwa rasio pembayaran dividen yang terlalu tinggi juga bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tidak menyimpan cukup dana untuk ekspansi atau menghadapi krisis di masa mendatang.

4. Perusahaan yang berada di industri stabil

Saham yang berasal dari industri-industri stabil seperti sektor perbankan atau utilitas biasanya lebih sering membagikan dividen. Industri ini tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan ekonomi global dan cenderung memiliki pendapatan yang stabil, meskipun kondisi ekonomi sedang bergejolak.

Sebagai contoh, laba kinerja perbankan, pertambangan, retail yang stabil memungkinkan perusahaan untuk terus membagikan dividen dalam kondisi ekonomi apapun.

5. Perusahaan dengan kebijakan dividen yang konsisten

Perusahaan yang memiliki kebijakan dividen yang jelas dan konsisten sering kali menjadi incaran investor. Kebijakan ini biasanya diumumkan secara terbuka melalui laporan tahunan perusahaan atau dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

|Baca juga: Allianz Syariah Berbagi Kebaikan Lewat Program Literasi dan Inklusi 

|Baca juga: Transaksi Digital Banking BNI Mencapai Rp1.104 Triliun

Perusahaan yang berkomitmen untuk membayar dividen secara berkala memberikan kepercayaan lebih kepada para investornya. Kebijakan dividen yang baik mencerminkan manajemen yang bertanggung jawab dan komitmen untuk memberikan imbal hasil kepada pemegang saham.

6. Rasio utang yang rendah

Perusahaan yang sering membagikan dividen umumnya memiliki rasio utang yang rendah. Rasio utang yang rendah menunjukkan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung pada pinjaman untuk membiayai operasional mereka, sehingga mereka memiliki lebih banyak ruang untuk membagikan dividen.

Di sisi lain, perusahaan yang memiliki rasio utang tinggi harus menggunakan sebagian besar laba mereka untuk membayar bunga utang, sehingga dividen yang dibagikan cenderung lebih kecil atau bahkan tidak ada.

7. Saham dengan rekam jejak dividen yang kuat

Ciri terakhir adalah perusahaan yang memiliki rekam jejak kuat dalam membagikan dividen. Saham yang sering membagikan dividen biasanya memiliki catatan panjang tentang pembagian dividen mereka, bahkan selama masa ekonomi sulit.Perusahaan dengan laba kinerja perbankan yang konsisten.

|Baca juga: 8 Strategi Ampuh untuk Melunasi Utang dengan Mudah

|Baca juga: Great Eastern Life Indonesia dan OCBC Luncurkan GREAT Prestige Optima Protector

Dengan mencermati rekam jejak dividen dari tahun ke tahun, Anda bisa memastikan apakah perusahaan tersebut layak untuk dipilih sebagai investasi jangka panjang. Jangan lupa juga untuk selalu memperhatikan laba kinerja perbankan sebagai salah satu indikator penting dalam memilih saham.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 659 Pelaku Jasa Keuangan di Pasar Modal Dikenai Sanksi oleh OJK
Next Post 9 Cara Mulai Investasi Reksa Dana Demi Raup Cuan Maksimal

Member Login

or