Media Asuransi, GLOBAL – Manulife Financial melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan di unit manajemen aset dan kekayaan global mereka. Jumlah tersebut mencakup sekitar 2,5 persen dari total karyawan di divisi tersebut.
“Langkah ini diambil untuk memanfaatkan model operasional global kami dan fokus pada prioritas pertumbuhan tinggi,” kata Manulife, dikutip dari The Business Times, Jumat, 1 November 2024.
|Baca juga: Pengamat Sebut Pasal 251 KUHD Cegah Orang Lakukan Penipuan di Asuransi
|Baca juga: Asuransi Astra Hadirkan Program Cegah Stunting di Sumba Barat Daya
Sebelumnya, Toronto Star juga melaporkan perusahaan mengeliminasi sekitar 225 posisi kerja. Divisi manajemen aset dan kekayaan Manulife mengelola lebih dari C$1,1 triliun atau sekitar S$1 triliun dalam bentuk aset hingga 30 Juni 2024. Manulife memiliki kantor di berbagai negara, termasuk Kanada, AS, Asia, Oseania, dan Eropa.
Firma manajemen aset dan kekayaan, menurut Deloitte dalam laporan prospek manajemen investasi 2025, menghadapi penurunan margin keuntungan. Tekanan ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan investor untuk dana berbiaya rendah.
|Baca juga: Melesat 21,6%, BSI (BRIS) Cetak Laba Rp5,11 Triliun di Kuartal III/2024
|Baca juga: APARI Dorong Keterlibatan Pialang Asuransi dalam Pembentukan Kebijakan OJK
“Dengan meningkatnya minat investor pada dana berbiaya rendah, kondisi rasio biaya rendah mungkin akan terus bertahan, dengan manajemen aktif yang menemukan tempat di dalam kerangka exchange-traded fund,” ungkap Deloitte.
Konsultan tersebut menambahkan arus keluar dana dari reksa dana aktif di AS terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Risiko utama yang dihadapi oleh para manajer investasi saat ini adalah transformasi digital, perkembangan teknologi, dan keamanan siber.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News