Media Asuransi, GLOBAL – Data GlobalData menyebutkan pasar asuransi jiwa di Malaysia diperkirakan mencapai nilai premi langsung sebesar US$17,2 miliar atau sekitar Rp268 triliun (kurs Rp15.626 per US$) pada 2028. Hal itu dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,2 persen dari 2024 hingga 2028.
Pertumbuhan ini akan didorong oleh meningkatnya pengeluaran konsumen seiring pemulihan ekonomi, reformasi regulasi yang mendorong digitalisasi, serta populasi yang menua.
|Baca juga: Laba Manulife Indonesia per September 2024 Melonjak 212,83%
|Baca juga: Dapat Lampu Hijau, BNP Paribas dan Prudential Rambah Pasar Asuransi di China
“Ekonomi Malaysia tumbuh kuat sebesar 4,2 persen pada kuartal pertama 2024, meningkat dari 2,9 persen pada kuartal terakhir 2023,” ungkap Analis Asuransi GlobalData Manogna Vangari, dikutip dari Insurance Asia, Selasa, 12 November 2024.
“Pertumbuhan ini terutama dipicu oleh peningkatan belanja masyarakat dan aktivitas investasi yang semakin berkembang. Berdasarkan perkiraan ekonomi makro GlobalData, ekonomi diharapkan tumbuh rata-rata 4,4 persen per tahun selama 2024–2026, yang akan mendukung pertumbuhan asuransi jiwa,” tambah Vangari,
Segmen terbesar di pasar ini adalah asuransi endowment, yang diproyeksikan mencakup 77,3 persen dari total premi asuransi jiwa pada 2024. Permintaan untuk asuransi endowment diperkirakan tumbuh dengan CAGR 5,1 persen dari 2024 hingga 2028, didukung oleh kenaikan premi asuransi terhubung dan non-terhubung pada tahun sebelumnya.
|Baca juga: Kasus Prudential Viral di TikTok, Pengamat Ungkap Masalah Utama Penolakan Klaim Asuransi
|Baca juga: Dituduh Lakukan Penipuan, Begini Penjelasan Manajemen Sumber Global Energy (SGER)
Reformasi regulasi yang mendukung juga menjadi faktor pendorong. “Pada Juli 2024, Bank Sentral Malaysia menerbitkan Dokumen Kebijakan terkait Lisensi dan Kerangka Regulasi untuk Operator Asuransi dan Takaful Digital, yang bertujuan mendorong transformasi digital di sektor asuransi,” ungkap Vangari.
Asuransi jiwa seumur hidup, yang diperkirakan memiliki pangsa 7,5 persen dari premi asuransi jiwa pada 2024, diperkirakan tumbuh 2,3 persen tahun itu, dipicu oleh populasi lansia yang meningkat. Proporsi penduduk Malaysia yang berusia 65 tahun ke atas diperkirakan naik dari 8,1 persen pada 2023 menjadi 8,7 persen pada 2025.
|Baca juga: Pemprov DKI Bakal Naikkan UMP Tahun Depan
|Baca juga: Dukung Program Prabowo, GoTo Group Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis di 13 Kota
Selain itu, asuransi jiwa berjangka, sebagai segmen terbesar ketiga, diproyeksikan memiliki pangsa 4,4 persen dari premi pada 2024. Malaysian Life Insurance Association juga memperkenalkan paket i-MULA 50 pada Agustus 2024 untuk menyediakan perlindungan terjangkau bagi 100 ribu warga yang memenuhi syarat.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News