Media Asuransi, JAKARTA – Dengan melemahnya nilai tukar rupiah, banyak orang semakin khawatir dengan kondisi ekonomi saat ini, termasuk nilai aset yang dikembangkan melalui investasi. Maka, sebelum berinvestasi, kamu perlu mengetahui dan memilih jenis investasi yang relatif lebih aman.
Selain pertimbangan potensi keuntungan, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan utama dalam memilih instrumen investasi. Memilih investasi yang aman dipercaya dapat menciptakan stabilitas dan melindungi keamanan finansial atau nilai aset. Namun, penting dipahami investasi yang aman bukan berarti sepenuhnya bebas dari risiko.
|Baca juga: Profil Lengkap Anggoro Eko Cahyo, dari Bos BPJS Hijrah Jadi Dirut Baru BSI
|Baca juga: BSI (BRIS) Tebar Dividen Rp1,05 Triliun atau 15% dari Laba 2024
Investasi yang tergolong aman umumnya sesuai dengan profil risiko investor dan memiliki fluktuasi yang relatif minim. Artinya tidak mudah merosot drastis dalam waktu singkat. Biasanya, jenis investasi ini menawarkan imbal hasil yang stabil dan dapat diprediksi.
Lalu, apa saja jenis investasi yang dapat dipilih dalam situasi ekonomi saat ini? Mengutip laman resmi Allianz, Jumat, 30 Mei 2025, berikut adalah beberapa pilihan investasi yang relatif aman untuk dipertimbangkan:
1. Emas
Jenis investasi ini telah terbukti memberikan keuntungan dalam jangka panjang karena cenderung memiliki nilai yang stabil dan dapat meningkat seiring waktu. Bahkan, saat ekonomi sedang tidak menentu seperti sekarang. Salah satu keuntungan yang kamu dapatkan dengan berinvestasi emas adalah likuiditasnya yang tinggi.
Emas mudah dijual kapan saja jika membutuhkan dana tunai. Agar lebih aman, kamu bisa membeli emas batangan dari lembaga resmi seperti Antam atau Pegadaian atau bisa juga lewat platform digital berizin OJK yang menyediakan investasi emas dengan nominal kecil.
2. Valuta asing dolar AS
Saat ini, nilai dolar AS sedang menguat secara global, termasuk di Indonesia. Ini membuat nilai tukarnya terhadap rupiah juga ikut naik. Kondisi tersebut membuat nilai tukar dolar terhadap rupiah meningkat, memberikan peluang keuntungan bagi mereka yang memiliki aset dalam bentuk dolar AS.
|Baca juga: Asperindo Dukung Permen Komdigi tentang Aturan Free Ongkir
|Baca juga: Viral di Media Sosial Rekening Nasabah BCA dan Bank Jago Diblokir, PPATK Akhirnya Buka Suara!
Jika kamu menyimpan tabungan dalam valuta asing (valas), khususnya dolar AS, maka saat dikonversikan kembali ke rupiah, nilainya bisa jauh lebih tinggi. Namun, perlu diingat meskipun dolar AS saat ini menguat, nilai tukar mata uang sangat dinamis dan bisa berubah sewaktu-waktu.
3. Reksa dana pasar uang
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) merupakan pilihan investasi yang mengalokasikan dana ke instrumen pasar uang jangka pendek seperti deposito dan Surat Berharga Indonesia (SBI). Investasi ini dikenal memiliki tingkat likuiditas tinggi dan risiko yang relatif rendah, sehingga cocok bagi kamu yang ingin menyimpan dana sementara dengan imbal hasil yang stabil.
Meskipun menawarkan keamanan, namun imbal hasil RDPU tetap dipengaruhi oleh suku bunga dan inflasi. RDPU menjadi alternatif menarik bagi investor konservatif atau mereka yang memerlukan instrumen jangka pendek dengan risiko minimal dan stabil.
4. Sukuk tabungan dan sukuk ritel
Meski ada sedikit perbedaan teknis, namun Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST) sama-sama menerapkan prinsip Syariah. Ini karena keduanya memiliki pernyataan halal atau memiliki kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Selain itu, SR dan ST sama-sama terjangkau hanya dengan modal Rp1 juta, tetapi memiliki keuntungan atau imbal hasil yang tetap menggiurkan. Hasil yang didapatkan sesuai dengan persentase prinsip syariah, yang diberikan berupa imbal hasil serta tidak mengandung unsur judi, ketidakjelasan, dan riba.
Meski menawarkan imbal hasil tetap, penting untuk diketahui bahwa pencairan dana sebelum jatuh tempo tidak selalu fleksibel, terutama untuk sukuk tabungan. Hal ini membuat sukuk lebih cocok bagi investor yang bisa menahan investasinya hingga masa jatuh tempo.
5. Deposito berjangka
Ini menjadi salah satu pilihan investasi yang aman dan cocok bagi pemula, karena risikonya relatif rendah. Dengan hanya menyimpan uang dalam deposito, kamu bisa memperoleh bunga tetap selama jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan awal.
|Baca juga: Bank Mandiri: Akselerasi Ekonomi 2025 Butuh Penguatan Sinergi Fiskal dan Moneter
|Baca juga: Kebijakan Moneter BI Diperkirakan Tetap Akomodatif Sepanjang 2025
Namun, penting untuk diketahui dana dalam deposito tidak bisa ditarik sewaktu-waktu sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti. Karena itu, deposito sering dijadikan sebagai tempat penyimpanan dana darurat atau dana yang tidak akan digunakan dalam waktu dekat.
6. Obligasi negara
Obligasi negara juga termasuk salah satu jenis investasi yang aman karena berisiko rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya jaminan dari pemerintah, sekaligus menawarkan tingkat bunga yang stabil dan relatif aman dibandingkan instrumen pasar lainnya.
7. Properti
Meskipun kini banyak bermunculan jenis investasi baru, namun investasi properti tetap menjadi pilihan menarik. Nilai properti cenderung mengalami kenaikan dari waktu ke waktu, didorong oleh pertumbuhan harga pasar dan potensi pendapatan sewa yang stabil.
Bagi kamu yang baru ingin memulai investasi properti, disarankan untuk memulainya dengan unit yang lebih kecil, seperti rumah subsidi atau apartemen studio. Dalam memilih properti, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Lokasi strategis akan sangat menentukan potensi kenaikan nilai properti dan kemudahan dalam mendapatkan penyewa di masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News