Media Asuransi, JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat tren penurunan pertumbuhan simpanan masyarakat di berbagai kelompok nominal tabungan pada April 2025. Penurunan ini terjadi usai sempat mengalami lonjakan pada Maret, yang dipengaruhi oleh momen Ramadan dan Lebaran.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan penurunan pertumbuhan tabungan tersebut merupakan hal yang wajar dan terjadi akibat peningkatan konsumsi masyarakat selama liburan panjang.
|Baca juga: Sambangi Kampus IPB, Bos BCA Ajak Mahasiswa Belajar Adaptif dengan Perubahan
|Baca juga: AS Dihantui Krisis Ekonomi, Begini Cara Amankan Aset Kata Robert Kiyosaki!
“Coba Anda lihat ya, dari Maret ke April, trennya (pertumbuhannya) sama itu. Dari Februari 4,65 persen dan Maret 6,03, April turun lagi jadi 4,09 persen,” ujar Purbaya, dalam konferensi pers LPS, di Jakarta, Selasa, 27 Mei 2025.
Ia menjelaskan tren pertumbuhan tabungan di semua level mengalami pola yang sama, yakni fluktuatif naik turun. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pengeluaran besar masyarakat pada Maret untuk kebutuhan Lebaran dan liburan di dua minggu pertama April, termasuk aktivitas jalan-jalan.
Menurutnya pola tersebut tidak mencerminkan pelemahan ekonomi, melainkan siklus konsumsi yang lazim terjadi setelah periode hari besar keagamaan. “Ini kelihatannya sepertinya turun, tapi ini hal yang wajar, karena liburan panjang pada ngabisin duit, tapi nanti akan naik lagi saya pikir,” katanya.
|Baca juga: Premi BRI Insurance Melejit, tapi Fitch Ratings Berikan Peringatan Ini!
|Baca juga: Bumi Serpong Damai (BSDE) Bukukan Pendapatan Usaha Rp2,70 Triliun di Kuartal I/2025
Melansir data LPS, secara rinci, tabungan di atas Rp5 miliar tercatat tumbuh 4,73 persen pada Maret 2025. Namun angka tersebut turun tipis jadi 4,28 persen di April. Sementara simpanan di bawah Rp500 juta mencatatkan pertumbuhan 4,09 persen pada April 2025. Padahal, di bulan sebelumnya, Maret 2025, kelompok simpanan ini mencatat pertumbuhan sebesar 6,03 persen.
Untuk tabungan dengan nominal di bawah Rp1 juta, Purbaya menyampaikan pola yang sama juga terlihat, di mana terjadi kenaikan pada Maret dan sedikit penurunan di April, yang ia kaitkan dengan tren masyarakat melakukan liburan.
Penurunan paling tajam tercatat pada kelompok simpanan di bawah Rp5 juta. “Yang di bawah Rp5 juta itu sempat Maret naik ke 8,68 persen, April itu turun ke 3,50 persen pertumbuhannya, kayaknya mereka healing abis-abisan,” jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan, penurunan ini bukan merupakan sinyal memburuknya ekonomi nasional. Sebaliknya, Purbaya menilai konsumsi selama libur Lebaran justru mendorong perputaran uang yang baik bagi sektor perbankan dan perekonomian secara umum.
|Baca juga: Perang Dana Antarbank Tidak Terelakkan, BI Ingatkan Ancaman Ini!
|Baca juga: Merck Perkuat Pengembangan SDM Riset Farmasi Lewat Science Tour
“Saya pikir sih, ke depannya akan baik, akan naik lagi. Karena ketika healing, duitnya dibelanjain lagi. Nanti yang jualan Lebaran tuh, selama berapa lama, uangnya masuk lagi ke perbankan. Kan ini perputaran ekonomi yang bagus. Jadi, belanja konsumsinya meningkat,” tutup Purbaya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News