1
1

Petani Tidak Perlu Lagi Takut Gagal Panen, Peta Jalan Asuransi Pertanian 2025–2030 Resmi Meluncur!

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) bersama United Nations Development Programme (UNDP) resmi meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Asuransi Pertanian 2025–2030. Peta jalan ini bertujuan untuk membangun ekosistem asuransi pertanian yang berkelanjutan.

Hal itu tentunya guna mendukung ketahanan pangan nasional dan memberikan perlindungan risiko bagi para petani. Peta jalan ini sebelumnya telah diserahkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2024, dan secara resmi diperkenalkan ke publik dalam soft launching yang digelar di Jakarta pada 24 Maret 2025.

|Baca juga: Robert Kiyosaki Ungkap Alasan Kontroversial Kenapa Banyak Orang Tetap Miskin

|Baca juga: Likuiditas Perbankan Membaik, LPS Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Melesat di Kuartal III

Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan sektor pertanian punya peran strategis bagi ekonomi nasional, namun sangat rentan terhadap berbagai risiko seperti cuaca ekstrem, perubahan iklim, fluktuasi harga komoditas, hama, dan penyakit. Karena itu, dibutuhkan pendekatan asuransi yang sistemik dan terintegrasi untuk melindungi petani.

“Tujuannya untuk memperkuat perlindungan risiko di sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani lewat akses asuransi yang lebih luas,” jelas Budi, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 28 Mei 2025.

Peta jalan ini merupakan hasil kolaborasi antara AAUI, UNDP melalui Insurance & Risk Finance Facility (IRFF), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Salah satu fokusnya adalah mendorong pemanfaatan asuransi parametrik.

|Baca juga: Merchant Kini Bisa Terima Pembayaran Lewat Static QRIS Midtrans, Begini Caranya!

|Baca juga: Robert Kiyosaki Ungkap Alasan Kontroversial Kenapa Banyak Orang Tetap Miskin

Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Djonieri menyatakan Indonesia perlu segera mengembangkan asuransi parametrik. Menurutnya, jenis asuransi ini bisa memberikan bantuan lebih cepat dan efisien kepada petani, apalagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan risiko bencana yang tinggi.

Selain itu, peta jalan ini juga bertujuan untuk mengukur minat industri terhadap asuransi pertanian dan mendorong kerja sama antara pelaku industri, regulator, serta pemerintah.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tabungan Masyarakat di Bank Turun per April 2025, LPS Beberkan Alasannya!
Next Post Bos Manulife Syariah Klaim Kinerja Bisnis Masih Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian
mediaasuransi_pd_728x90_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x600_std_hsbc mediaasuransi_pd_300x250_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x100_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x50_std_hsbc mediaasuransi_pd_320x480_std_hsbc

Member Login

or