Media Asuransi, SURABAYA – PT Merck Chemicals and Life Sciences, perusahaan sains dan teknologi, menggelar Merck Young Scientist Roadshow 2025 sebagai bentuk komitmennya dalam mendorong kemajuan serta inovasi industri farmasi Indonesia.
Program ini merupakan bagian dari rangkaian acara ‘Science Tour: Spark Curiosity, Inspire Your Future‘ yang dirancang sebagai wadah inspirasi bagi mahasiswa dan peneliti muda untuk memperluas wawasan dalam bidang sains dan inovasi di luar ruang kelas, khususnya di bidang farmasi.
|Baca juga: RUPTL PLN 2025-2034 Bakal Serap 1,7 Juta Tenaga Kerja, Berikut Lengkapnya!
|Baca juga: Perang Dana Antarbank Tidak Terelakkan, BI Ingatkan Ancaman Ini!
Ini tentunya sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan inovasi untuk produksi obat dan alat kesehatan di dalam negeri. Merck percaya masa depan industri farmasi Indonesia bergantung pada generasi muda yang kompeten dan siap menghadapi tantangan global.
Melalui program Merck Young Scientist, Head of Science and Lab Solutions Merck Chemicals and Life Sciences Diasti Lastarini mengatakan, Merck ingin membangun jembatan antara dunia akademik dan industri sehingga bisa level-up sampai dengan tahapan produksi.
“Karena itu, kami bukan hanya memberikan akses kepada mahasiswa dan peneliti muda terkait teknologi dan solusi laboratorium mutakhir, tetapi juga hadir dengan semangat kolaborasi untuk memajukan industri farmasi nasional,” ujar Diasti Lastarini, dikutip dari keterangan tertulisnya, Selasa, 27 Mei 2025.
Merck Young Scientist menjadi bentuk nyata kontribusi Merck Life Sciences dalam memperkuat ekosistem riset dan pengembangan farmasi Tanah Air. Hal itu terutama berkaitan dengan mutu obat yang bergantung pada kualitas dan ketersediaan produksi bahan baku di dalam negeri.
Untuk menjawab tantangan tersebut, dibutuhkan kolaborasi lintas sektor guna mencetak SDM unggul dan mendorong lahirnya inovasi lokal berdaya saing tinggi baik untuk produk farmasi maupun alat kesehatan.
|Baca juga: BI Beberkan Alasan Borong SBN Rp90 Triliun, untuk Apa?
|Baca juga: Nostalgia Krisis 1990-an, Ini Alasan BI Tidak Lagi Terlena dengan Pertumbuhan Ekonomi Tinggi
Ia menambahkan Merck percaya sains adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik. Karena itu, Merck menghadirkan sejumlah pakar dan profesor untuk berbagi wawasan praktis mengenai berbagai aspek industri life science.
Beberapa topik yang dibahas antara lain inovasi dalam pengembangan obat dan formulasi, peran teknologi dan digitalisasi dalam laboratorium modern, standar kualitas global dalam produksi farmasi bermutu tinggi, serta strategi membangun kapabilitas riset yang berdaya saing.
“Tentunya dengan harapan para ilmuwan muda akan terinspirasi untuk menciptakan solusi yang berdampak langsung pada industri farmasi dan juga masyarakat luas,” kata Diasti.
Kegiatan berbagi wawasan di kampus bertajuk ‘Advances in Life Science for Your Research‘ diselenggarakan bekerja sama dengan Universitas Airlangga dan menghadirkan berbagai sesi talkshow.
Turut berpartisipasi dalam sesi ini, Dosen Fakultas Farmasi Universitas Airlangga Prof. Dr.rer.nat. apt. M. Yuwono, MS, membahas pentingnya penjaminan mutu obat dalam sistem pelayanan kesehatan karena berkaitan erat dengan perlindungan kesehatan masyarakat.
|Baca juga: RUPTL PLN 2025-2034 Disahkan, Peluang Investasi Tembus Rp2.967,4 Triliun!
|Baca juga: Dana Murah Makin Langka, BI Punya Jurus Jitu Bikin Kredit Tetap Mengalir
Yuwono mengungkapkan mutu obat menunjukkan sejauh mana suatu produk obat memenuhi spesifikasi yang ditetapkan, seperti identitas, kadar (potensi), kemurnian, stabilitas dan konsistensi. Sementara keamanan obat berkaitan erat dengan kandungan cemaran, stabilitas produk, dan keamanan bahan tambahan yang digunakan.
“Obat yang tidak memenuhi standar mutu sering disebut sebagai obat substandar dan sudah sepatutnya pelaku industri dan juga regulator mencegah penyebaran dari obat substandar ini,” pungkas Yuwono.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

