1
1

Distribusi Layanan Kesehatan Masih Belum Merata

Acara Media Gathering IFG Conference 2024, di Jakarta, beberapa waktu lalu. | Foto: Media Asuransi/Widiastuti

Media Asuransi, JAKARTA – Pasar asuransi kesehatan di Indonesia memiliki potensi yang besar untuk terus tumbuh. Kondisi ini terutama didorong oleh permintaan masyarakat akan layanan perlindungan kesehatan meningkat yang sejak diperkenalkann asuransi yang dijamin pemerintah. Asuransi sebagai instrumen proteksi tidak hanya memberikan rasa aman bagi masyarakat, tetapi juga memfasilitasi akses ke layanan kesehatan.

Hal ini diungkapkan oleh Professor of Health Policy and Insurance Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, dalam acara Media Gathering IFG Conference 2024, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

|Baca juga: Begini Ramuan Bos Medilink Tangkal Penipuan Klaim Asuransi Kesehatan yang Kian Mengkhawatirkan

Hasbullah menjelaskan bahwa pertumbuhan belanja kesehatan ini memang baru tahap awal, terbukti dari kontribusi belanja kesehatan yang hanya tiga persen dari PDB. “Selain itu, belanja kesehatan memang sifatnya sangat kondisional dan subjektif, tergantung dari kesadaran masyarakat untuk mendapat layanan kesehatan,” katanya.

Namun demikian, lanjut Hasbullah, biaya kesehatan yang tinggi salah satunya dipicu oleh distribusi layanan kesehatan di Indonesia yang masih terpusat di kota-kota besar. Hal ini menyebabkan biaya perawatan di daerah yang lebih terpencil menjadi jauh lebih tinggi, karena pasien cenderung menunggu sampai kondisi kesehatannya memburuk untuk bisa mendapatkan perawatan.

“Kemajuan teknologi juga turut mendorong biaya kesehatan menjadi tinggi. Apalagi layanan perawatan kesehatan itu menjadi semakin canggih, di samping faktor aging population yang mulai naik di Indonesia, yang karena usia, harus membutuhkan perawatan kesehatan,” tegas  Hasbullah.

|Baca juga: Menuju 2030, Bisakah Asuransi Kesehatan Atasi Penyakit Kronis dan Krisis Mental?

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan IFG, Oktarina Dwidya Sistha, menambahkan bahwa inflasi kesehatan yang berpengaruh pada industri asuransi merupakan salah satu permasalahan yang disorot dalam IFG Conference 2024. Konferensi ini merupakan komitmen IFG sebagai konglomerasi keuangan menjalankan mandat yang diberikan dalam melakukan perbaikan dan penguatan di industri asuransi.

“Industri asuransi perlu memiliki fondasi yang kuat dan sehat untuk menjamin keberlanjutan dan ketahanan bisnis, baik di tingkat nasional maupun global. Dengan mengedepankan diskusi dan kolaborasi, pelaksanaan IFG Conference 2024 diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan dapat diimplementasikan oleh pelaku industri asuransi,”  ujar Sistha.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AM Best Perkirakan Kinerja Beneficial Insurance Cerah di 2024, Apa Faktor Pendukungnya?
Next Post Prompt Manufacturing Index Kuartal III/2024 51,54%

Member Login

or