Media Asuransi, JAKARTA – Sebagai bentuk dukungan terhadap program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang dicanangkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), DPLK Manulife Indonesia menyelenggarakan kegiatan edukasi literasi yang bertajuk “DPLK Goes to Campus: Strategic Financial Awareness Towards Sustainability in A Current Challenging Environment”.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 7 November 2024 ini bertujuan untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan yang signifikan dan merata di Indonesia, khususnya program dana pensiun bagi kalangan mahasiswa
|Baca juga: Laba Manulife Indonesia per September 2024 Melonjak 212,83%
Dalam pemaparannya Pengurus DPLK Manulife Indonesia, Muhammad Ibrahim Rachman, menjelaskan bahwa standar replacement ratio yang ditetapkan oleh International Labour Organization (ILO) adalah 40 persen. Replacement ratio dalam dana pensiun adalah persentase dari penghasilan terakhir seseorang yang dibutuhkan untuk mempertahankan standar hidup yang sama setelah pensiun. Saat ini rata-rata replacement ratio bagi pekerja di Indonesia hanya mencapai sekitar 10 persen. Rendahnya index literasi dan inklusi keuangan berdampak banyaknya pekerja yang baru menyadari setelah pensiun bahwa mereka tidak cukup menabung untuk keamanan finansial jangka panjang.
Ibrahim juga memaparkan mempersiapkan pensiun sejak dini, salah satu caranya yaitu dengan menjadi peserta program pensiun pada DPLK. Beberapa keuntungan mengikuti program pensiun ini antara lain iuran dana pensiun tidak termasuk objek pajak PPh 21 Penghasilan dan pada saat pencairan manfaat hanya dikenakan tarif pajak PPh 21 Final sebesar lima persen. Sesi ini menyoroti bagaimana investasi dana pensiun diperlukan bagi para pekerja formal dan informal, termasuk pedagang, pekerja lepas, seniman, kontraktor, dan profesional lainnya.
Arief
editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News