Media Asuransi, JAKARTA – Fenomena judi online di Indonesia semakin marak. Berdasarkan data Pusat Pelaporan dan Transaksi Keuangan (PPATK) terdapat lonjakan transaksi judi online hingga 237,48 persen pada semester pertama 2024.
Jumlah transaksi pada periode tersebut bahkan telah melebihi total transaksi sepanjang 2023, dan jauh lebih besar dibandingkan dengan angka pada 2022. Kenaikan ini menunjukkan betapa besarnya daya tarik judi online, yang sering kali dipandang sebagai cara cepat untuk meraih keuntungan.
|Baca juga: Masyarakat Harus Tahu, Nih Nikmatnya Punya Asuransi Wajib TPL!
|Baca juga: Bos BRI (BBRI) Beberkan Rahasia untuk Tingkatkan Kualitas Aset
Membahas keuntungan dan kebebasan finansial, banyak yang keliru menyamakan judi dengan investasi. Padahal keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Menurut SEVP Retail Markets & Technology BNI Sekuritas Teddy Wishadi, memahami perbedaan antara judi dan investasi sangat penting untuk mencegah kesalahan dalam pengelolaan keuangan.
Investasi merupakan pilihan yang lebih aman untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, sementara judi memiliki risiko tinggi meski memberikan peluang keuntungan instan. “Dengan pemahaman tepat, kita bisa menghindari judi online dan memilih jalur yang lebih rasional dan terukur dalam mengelola keuangan,” ujar Teddy.
Selain itu, penting untuk dicatat judi itu ilegal di banyak negara, termasuk Indonesia. Hal ini menambah alasan mengapa judi tidak bisa dianggap sebagai cara yang sah atau tepat untuk meraih keuntungan finansial.
|Baca juga: Ini Pentingnya Asuransi TPL dari Kecelakaan Tol Cipularang KM 92, Wajib Baca!
|Baca juga: Begini Jurus BRI (BBRI) Turunkan Rasio Kredit Bermasalah
Mengutip BNI Sekuritas, Sabtu, 16 November 2024, untuk membantu masyarakat membuat keputusan keuangan yang lebih bijak, berikut lima perbedaan utama antara investasi dan judi menurut Teddy:
1. Berdasarkan riset vs berdasarkan keberuntungan
Investasi dilakukan dengan analisis pasar yang mendalam dan perencanaan matang, sementara judi lebih mengandalkan keberuntungan dan spekulasi, dengan hasil yang tidak dapat diprediksi.
2. Jangka panjang vs keuntungan instan
Investasi bertujuan untuk membangun kekayaan jangka panjang dengan risiko yang terukur, sementara judi berfokus pada hasil instan, meskipun dengan risiko kerugian yang sangat tinggi.
|Baca juga: BI Siapkan 3 Strategi untuk Hadirkan Layanan yang Lebih Baik
|Baca juga: OJK Optimistis Kredit ke UMKM akan Tumbuh
3. Pengelolaan risiko vs ketidakpastian tinggi
Investasi dapat dikelola dengan strategi seperti diversifikasi dan analisis risiko, sedangkan judi memiliki ketidakpastian tinggi yang seringkali mengarah pada kerugian finansial yang besar.
4. Data vs emosi
Keputusan investasi didorong oleh data yang dapat dipertanggungjawabkan, sementara judi sering kali dipengaruhi oleh dorongan emosi atau keinginan untuk menang.
5. Legal vs ilegal
Investasi yang sah diatur dengan ketat oleh otoritas yang berwenang, memberikan perlindungan bagi investor. Sementara itu, judi, terutama judi online ilegal, sering beroperasi tanpa pengawasan yang memadai dan tanpa perlindungan hukum yang jelas, berisiko tinggi merugikan peserta.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News