1
1

GlobalData: Lebih dari Sepertiga Konsumen Asuransi Global Siap untuk AI

Artificial Intelligence. | Foto: Freepick

Media Asuransi, JAKARTA – Teknologi menjadi semakin penting bagi industri asuransi, baik itu menggunakan Kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk meningkatkan pengalaman pengguna atau menawarkan produk terkait teknologi seperti asuransi siber dan parametrik.

Dengan latar belakang ini, GlobalData mengungkap bahwa sebagian besar konsumen global terbuka untuk berinteraksi dengan AI untuk polis asuransi mereka, bahkan dalam situasi yang sering kali menegangkan saat mengajukan klaim.

Konferensi GlobalData mendatang, “Fostering Innovation in Insurance,” pada 10 Oktober 2024, akan membahas hasil “Survei Konsumen Asuransi Tren Baru 2024 (Q3), yang menemukan bahwa lebih dari sepertiga (39%) dari semua responden akan cukup atau sangat nyaman memiliki alat AI yang memutuskan hasil klaim asuransi mereka. Survei dilakukan di 11 negara dan memiliki total 5.520 responden.

|Baca juga: Kembangkan Platform Digital, 80% Perusahaan Reasuransi Memilih Bermitra dengan Perusahaan Teknologi

Ben Carey-Evans, Analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan AI adalah tema teknologi terkemuka dalam industri asuransi saat ini dan akan banyak ditampilkan dalam konferensi mendatang kami. Data survei menyoroti bahwa sebagian besar konsumen di negara-negara terkemuka di seluruh dunia siap berinteraksi dengan perangkat AI.

“Lebih dari sepertiga (39%) merasa nyaman menggunakan AI dalam proses klaim, yang menekankan bahwa perusahaan asuransi yang berhasil memperkenalkannya akan melihat penggunaan yang kuat dari pelanggan dan menonjol dari pesaing mereka,” katanya dalam riset dikutip, Minggu, 6 Oktober 2024.

|Baca juga: CEO Asuransi Ramal Butuh 5 Tahun untuk Dapatkan Cuan dari Investasi AI

Carey-Evans melanjutkan data tersebut jelas bervariasi dari satu negara ke negara lain, yang merupakan sesuatu yang harus diperhatikan oleh perusahaan asuransi saat meluncurkan produk dan fitur baru di berbagai wilayah geografis. Namun, temuan tersebut menunjukkan bahwa cukup banyak konsumen yang sudah terbuka untuk berinteraksi dengan AI sehingga layak untuk diinvestasikan.

“Teknologi ini masih dalam tahap awal dalam industri asuransi dan banyak chatbot yang membuat pelanggan frustasi. Namun, bahkan di Australia (negara yang paling tidak reseptif dari yang ditunjukkan dalam bagan) lebih dari satu dari lima pelanggan terbuka terhadap teknologi tersebut.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 5 Cara Ampuh Pertebal Dompet dengan Investasi di Reksa Dana, Mau?
Next Post Media Sosial adalah Kunci bagi Peritel untuk Menarik Konsumen Gen Z dan Gen Alpha

Member Login

or