Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah India berencana menaikkan batas investasi langsung asing (FDI) di sektor asuransi dari 74 persen menjadi 100 persen. Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengumumkan kebijakan tersebut dalam pidato Anggaran 2025-2026.
Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan industri asuransi di negara tersebut. Namun, peningkatan batas FDI ini hanya berlaku bagi perusahaan yang menginvestasikan seluruh premi mereka di India. Selain itu, pemerintah juga akan meninjau dan menyederhanakan aturan serta syarat investasi asing yang sudah ada.
|Baca juga: OJK Sebut Aturan Khusus untuk Asuransi Kendaraan Listrik Belum Terbit Tahun ini
|Baca juga: Rayakan HUT ke-68, DAI Kuatkan Sinergi Membangun Industri Asuransi dan Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
Kebijakan ini sejalan dengan target pemerintah India untuk mencapai “Asuransi untuk Semua pada 2047.” Sebelumnya, Departemen Layanan Keuangan telah mengadakan konsultasi publik pada November 2024 mengenai rencana kenaikan batas FDI serta izin bagi perusahaan asuransi untuk terlibat dalam berbagai jenis asuransi dan aktivitas terkait.
“Kami akan menaikkan batas FDI di sektor asuransi menjadi 100 persen, tetapi dengan syarat investasi premi tetap berada di India. Keputusan ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investor asing ke sektor asuransi,” kata Nirmala Sitharaman, dikutip dari Insurance Asia, Rabu, 5 Februari 2025.
|Baca juga: Rebecca Tan Menjadi CEO Generali Indonesia
|Baca juga: Auralusia Rimadiana Resmi Jadi Direktur Zurich Asuransi Indonesia, Berikut Profilnya!
Sementara itu, Dewan Pajak Barang dan Jasa (GST Council) masih mempertimbangkan usulan pengurangan pajak GST 18 persen pada produk asuransi, khususnya asuransi kesehatan. Diskusi mengenai kebijakan pajak ini masih terus berlangsung.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News