Media Asuransi, GLOBAL – Premi bruto perusahaan asuransi di Kamboja mengalami kenaikan tipis sebesar 1,92 persen secara tahunan (year-on-year/YoY) pada Agustus 2023 atau mencapai nilai US$32,22 juta.
Dilansir dari laman Insurance Asia, Selasa, 1 Oktober 2024, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan di sektor asuransi jiwa, meskipun terhambat oleh penurunan signifikan di pasar asuransi umum, menurut data yang dirilis oleh Regulator Asuransi Kamboja.
|Baca juga: Survei: Generasi Z dan Milenial Bidik Pensiun di Usia 60 Tahun
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?
Pertumbuhan pada Agustus ini tercatat lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan sebesar 16,9 persen yang terjadi pada Juli, dengan total premi bruto mencapai US$33,6 juta.
Sektor asuransi jiwa mencatat pertumbuhan yang cukup positif, dengan premi bruto naik sebesar 5,3 persen YoY menjadi US$18,83 juta. Meskipun demikian, jumlah polis asuransi jiwa justru mengalami penurunan sebesar 8,7 persen menjadi 72.487 polis selama periode tersebut.
Baca juga: 70% Warga Singapura Kesulitan Capai Kesejahteraan Keuangan, Ternyata Ini Biang Keroknya!
|Baca juga: AI Jadi ‘Musuh dalam Selimut’ bagi Perusahaan Kesehatan Digital! Kok Bisa?
Sebaliknya, pasar asuransi umum di Kamboja menunjukkan kinerja yang kurang menggembirakan. Premi bruto di sektor ini turun sebesar 2,5 persen YoY menjadi US$13,39 juta pada Agustus. Lebih mengkhawatirkan lagi, jumlah polis asuransi umum menurun tajam hingga 31,9 persen menjadi 20.802 polis.
|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kembalikan Izin Usaha, Begini Respons AAUI!
|Baca juga: Perubahan Iklim Bikin ‘Kantong Jebol’, Perusahaan Reasuransi Makin Hati-hati!
Penurunan dalam jumlah polis ini menjadi perhatian utama bagi industri asuransi di Kamboja, yang tengah berupaya untuk meningkatkan penetrasi pasar di sektor asuransi umum di tengah persaingan dan tantangan ekonomi yang ada.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News