1
1

Modal Alternatif Jadi Amunisi Utama untuk Ketahanan Industri Reasuransi

Ilustrasi. | Foto: Insurance Asia/Ngampol7380 from Envato

Media Asuransi, GLOBAL – Chief Executive Officer (CEO) Nephila Climate Maria Rapin menyoroti meningkatnya peran modal alternatif dalam kemampuan pasar untuk menyerap dampak finansial dari krisis yang meluas. Hal itu dikatakan dalam Simposium Reasuransi Baden-Baden terbaru yang diselenggarakan oleh Guy Carpenter, cabang pialang reasuransi Marsh McLennan.

“Industri reasuransi telah menunjukkan ketahanannya berkali-kali selama krisis, guncangan, dan siklus. Hampir 25 tahun yang lalu, modal alternatif diperkenalkan sebagai penyedia kapasitas bagi industri untuk mengelola periode volatilitas tersebut,” kata Rapin, dikutip dari Reinsurance News, Selasa, 22 Oktober 2024.

|Baca juga: Prabowo: Kita Bercita-cita Wong Cilik Bisa Tersenyum dan Tertawa Bahagia

|Baca juga: Prabowo Ajak Pimpinan dan Rakyat Berani Hadapi Tantangan

“Perannya sebagai sumber kapasitas yang terdiversifikasi telah diuji melalui berbagai peristiwa bencana, pandemi, dan pengenalan lini bisnis baru seperti risiko siber atau risiko nol bersih. Modal alternatif telah memperkuat posisinya sebagai sumber kapasitas material dan alat penting untuk ketahanan,” tambahnya.

CEO EMEA dan Global Capital Solutions Guy Carpenter Laurent Rousseau menyatakan setiap pemangku kepentingan ekosistem reasuransi harus memiliki peran yang ditetapkan dengan jelas untuk menjaga ketahanan industri terhadap potensi risiko sistemik yang terus meningkat.

“Perusahaan asuransi dan reasuransi selalu menemukan keseimbangan melalui pembentukan hubungan yang sinergis. Sementara hubungan ini telah berkembang seiring waktu, inovasi dan dorongan pasar untuk efisiensi telah memastikan industri yang kuat dan tangguh,” kata Rousseau.

|Baca juga: Prabowo-Gibran Umumkan Kabinet Merah Putih, Daftar Wakil Menteri Diungkap

|Baca juga: Berikut Profil Lengkap Mayor Teddy yang Dilantik Jadi Sekretaris Kabinet

“Namun, ketika sifat sistemik risiko seperti siber dan perubahan iklim menjadi lebih jelas, kita harus dengan jelas membedakan peran masing-masing pemangku kepentingan —tertanggung, reasuransi, pasar modal, dan pemerintah— untuk menjaga keseimbangan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post FIFGROUP Gelar SPEKTRA di Semarang
Next Post Resmi Jadi Presiden, Prabowo Ternyata Punya Kekayaan Fantastis Tanpa Utang!

Member Login

or