Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan asuransi asal Korea Selatan, Hanwha Life Insurance Co. Ltd. mengumumkan rencana mengakuisisi sekitar 40% saham PT Bank Nationalnobu Tbk atau Nobu Bank (NOBU) dari genggaman Lippo Group.
Dalam keterbukaan informasi publik dikutip, Jumat, 31 Januari 2025, Hanwha Life akan mengambilalih sebanyak 2,99 miliar lembar saham yang ditempatkan dan disetor di Bank Nobu secara langsung dari sejumlah pemegang saham.
Para pemegang saham yang terafiliasi dengan Lippo Group tersebut adalah PT Putera Mulia Indonesia, PT Prima Cakrawala Sentosa, PT Multipolar Tbk, PT Star Pacific Tbk, PT Inti Anugerah Pratama, PT Ciptadana Capital, dan PT Lenox Pasifik Investama Tbk.
|Baca juga: Hanwha Life Resmi Akuisisi 40% Saham Bank Nobu
“Rancangan pengambilalihan ini dipersiapkan oleh direksi Nobu Bank dan direksi Hanwha Life sebagaimana telah disetujui oleh dewan komisaris Nobu Bank dan direksi Hanwha Life namun belum memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Nobu Bank,” tulis pengumuman tersebut.
|Baca juga: OJK Tak Paksa Bank Nobu dan Bank MNC Segera Selesaikan Proses Merger
Pengumuman rancangan akuisisi ini merupakan tindak lanjut dari penandatangan perjanjian pembelian saham (SPA) antara Hanwha Life dan Lippo Group pada Mei 2024. Sebagaimana diberitakan The Korea Times, pada Selasa, 7 Mei 2024, Presiden dan Chief Global Officer (CGO) Hanwha Life Kim Dong-won dan Wakil Ketua dan CEO Yeo Seung-joo menghadiri upacara penandatanganan yang diadakan pada Jumat, 3 Mei 2024 di Jakarta, menyetujui perjanjian pembelian saham (SPA) untuk mengakuisisi 40% saham bank Indonesia tersebut dari Lippo Group. CEO Lippo Group John Riady dan CEO MPC Adrian Suherman turut serta dalam upacara tersebut.
Sebelumnya, Hanwha Life telah mengakuisisi 62,6% saham Lippo General Insurance pada bulan Maret 2023, diikuti oleh akuisisi lainnya oleh Hanwha Investment & Securities untuk mengambilalih saham pengendali di Ciptadana Securities dan Ciptadana Asset Management Indonesia pada Juni 2023.
Hanwha Life berencana untuk mempercepat strategi ekspansi globalnya yang berpusat di Indonesia, yang merupakan negara terpadat keempat di dunia dengan jumlah penduduk sekitar 275 juta orang, dan juga memiliki tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 5%.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News