Media Asuransi, JAKARTA – Teknologi digital dan model-model pembiayaan inovatif seperti crowdfunding, micro–financing, dan layanan peer-to-peer (P2P) lending yang disediakan oleh fintech, dinilai dapat mengatasi kesenjangan pembiayaan bagi UMKM, masyarakat di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal).
“Saat ini juga terdapat sebuah produk keuangan bernama buy now pay later (BNPL) yang sedang populer di Indonesia,” kata VP Strategic Partnership, Compliance and Legal BukuWarung, Romy Williams, dalam keterangan resmi yang dikutip Minggu, 13 Agustus 2023.
|Baca juga: AKI 2023 Sukses Tingkatkan Kapasitas dan Kompetensi UMKM
Sejak 2019, BukuWarung berperan dalam mengakselerasi inklusi keuangan, mempercepat proses, serta meningkatkan kenyamanan pelanggan. Dalam rangka terus menguatkan kepercayaan pengguna dalam transaksinya, kini BukuWarung mengintegrasikan produk BNPL berupa ‘Talangin Dulu untuk Produk Digital’ ke dalam aplikasinya.
Bekerja sama dengan mitra-mitra yang telah mendapatkan izin OJK sebagai fintech P2P lending, fitur baru ini membantu pemilik usaha kecil mendapatkan pembiayaan langsung untuk produk digital mereka, tanpa perlu modal di muka. Fitur ini juga membantu mereka menjangkau lebih banyak pelanggan.
Masani Ahmad, pemilik Tyanral Celluler di Donggala, Sulawesi Tengah, mengatakan bahwa dengan Talangin Dulu BukuWarung, sekarang dia dapat dengan mudah membeli stok produk digital dan meningkatkan penjualan. “Integrasi aplikasi BukuWarung yang mulus memungkinkan saya untuk terhubung langsung dengan pemasok, sehingga pelanggan datang lagi ke kios saya untuk membeli berbagai produk digital,” katanya.
Melihat potensi ekonomi daerah yang sangat besar, Romy Williams memandang UMKM di daerah 3T membutuhkan perhatian lebih, khususnya dalam transformasi digital untuk menunjang pengembangan inklusi dan literasi keuangan. “Kami berharap akan ada lebih banyak kisah sukses yang membuktikan dampak transformasi digital dan akses layanan jasa keuangan bagi para pemilik usaha kecil, termasuk di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal,” tuturnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tarif Asuransi Komersial di Asia Ambruk di Kuartal I/2025, Ini Biang Keladinya!
Senin, 28 April 2025Asuransi Mobil di Dunia Dihantui Kenaikan Klaim, Swiss Re Beri Peringatan Ini!
Senin, 28 April 2025