1
1

Perusahaan Asuransi Global Tingkatkan Investasi hingga 300% untuk Generative AI, Kenapa?

Ilustrasi. | Foto: infokomputer.grid.id

Media Asuransi, GLOBAL – Laporan terbaru IBM Institute for Business Value menyebutkan perusahaan asuransi global meningkatkan investasi dalam Generative Artificial Intelligence (AI) hingga 300 persen antara 2023 hingga 2025.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 21 Oktober 2024, adopsi AI ini diproyeksikan semakin meluas saat perusahaan bergerak melampaui program percontohan dan mengintegrasikannya ke berbagai fungsi operasional. Generative AI sudah memberikan dampak positif, terutama dalam meningkatkan pengalaman dan kepuasan pelanggan.

|Baca juga: Prabowo Komitmen Bawa Indonesia Capai Swasembada Energi, Ini Alasannya!

|Baca juga: AAUI Jadi Pelaksana Kegiatan Hari Asuransi 2025

Laporan tersebut mencatat adanya peningkatan 14 persen pada tingkat retensi pelanggan dan 48 persen lebih tinggi dalam Net Promoter Score (NPS) pada perusahaan asuransi yang menggunakan AI dibandingkan dengan yang belum mengadopsinya.

Meski demikian, laporan tersebut menyoroti adanya perbedaan fokus antara perusahaan asuransi dan pelanggan. Banyak perusahaan masih memprioritaskan pengembangan merek dan produk, sementara pelanggan menginginkan produk yang lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka.

|Baca juga: MPR Harap Prabowo-Gibran Hadirkan Kebijakan yang Pro Rakyat

|Baca juga: OJK: Ada 3 Tantangan Struktural di Sektor Perasuransian

AI juga membawa tantangan bagi industri. Sebanyak 51 persen CEO asuransi melihat AI sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan, layanan pelanggan, dan kapabilitas organisasi. Namun, 49 persen lainnya menganggap AI sebagai risiko karena kekhawatiran terkait keamanan siber, gangguan operasional, bias, dan ketidakakuratan.

Meskipun demikian, 77 persen pemimpin industri sepakat bahwa penerapan AI secara cepat diperlukan untuk menjaga daya saing. Beberapa perusahaan asuransi yang sudah menggunakan AI di saluran langsung, agen, dan perbankan melaporkan peningkatan dalam penjualan dan penurunan biaya akuisisi pelanggan.

Laporan IBM juga mencatat perbedaan ekspektasi antara pelanggan dan layanan AI yang ditawarkan masih menjadi tantangan. Perusahaan asuransi didorong untuk fokus pada keterlibatan pelanggan, kesiapan teknologi, dan model operasional agar strategi AI selaras dengan kebutuhan pasar dan menghasilkan dampak bisnis yang optimal.

|Baca juga: Puluhan Tamu Negara Hadiri Pelantikan Presiden-Wapres, Prabowo: Terima Kasih!

|Baca juga: Prabowo Yakin 4 Tahun Lagi Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Laporan tersebut menggarisbawahi pentingnya adopsi AI yang bertanggung jawab serta menyediakan panduan langkah-langkah bagi perusahaan asuransi untuk mengubah potensi AI menjadi pertumbuhan nyata.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post BRI Danareksa Berikan Beasiswa ke Mahasiswa Berprestasi
Next Post 1,5 Juta Pengguna KRL dan LRT Jabodebek Nikmati Tarif Rp1 Selama Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden

Member Login

or