Media Asuransi, GLOBAL – Pemerintah Singapura memblokir rencana penarikan modal senilai US$2 miliar dalam kesepakatan antara Income Insurance dan Allianz. Langkah ini diambil setelah Income Insurance melakukan pengurangan modal sebesar US$31,8 juta (S$43 juta) pada 2023 sebagai bagian dari transisi usai berubah status menjadi perusahaan pada 2022.
Mengutip Insurance Asia, Jumat, 15 November 2024, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Industri Gan Kim Yong dalam pernyataan tertulisnya kepada anggota parlemen Leong Mun Wai menyebutkan Income Insurance meminta izin dari Monetary Authority of Singapore (MAS) untuk mengurangi modal sahamnya.
|Baca juga: Menanti Gebrakan NETV setelah Diakuisisi MD Entertainment (FILM)
|Baca juga: Manfaatkan Layanan QRIS, Cashlez Jalin Kerja Sama dengan Jalin
Hal itu agar bisa membagikan dividen untuk tahun fiskal 2022, karena seluruh laba ditahan telah dikonversi menjadi modal saham.
Menurut Gan, dividen setahun penuh 2022 sejalan dengan distribusi dividen tahunan NTUC Income yang rata-rata mencapai US$45,9 juta (S$62 juta) dalam lima tahun terakhir. Namun, ia menyebut, rencana penarikan dana senilai US$1,37 miliar (S$1,85 miliar) yang diajukan untuk tiga tahun ke depan berbeda jauh dalam skala dan tujuan dari dividen rutin.
Gan menjelaskan rencana penarikan tersebut tidak sesuai dengan pernyataan yang disampaikan Income Insurance kepada Kementerian Kebudayaan, Komunitas, dan Pemuda (MCCY) saat mereka mengajukan pengecualian dari Undang-Undang Koperasi.
Income Insurance diketahui menunjuk Morgan Stanley Asia sebagai penasihat keuangan untuk membantu merancang dan menegosiasikan transaksi dengan Allianz. Namun, ia mengklarifikasi, Morgan Stanley tidak bertindak sebagai penasihat keuangan independen, yang biasanya bertugas mengevaluasi kewajaran penawaran dalam penawaran umum sukarela (VGO).
|Baca juga: Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Bagi Dividen Interim Rp47,96 Miliar
|Baca juga: Belajar dari Kecelakaan Tol Cipularang KM 92, AAUI Dorong Pemerintah Segera Terbitkan Keppres TPL
Saat ini, transaksi Income-Allianz masih berada pada tahap pra-syarat VGO, sehingga evaluasi oleh IFA belum dimulai. Pemerintah Singapura menegaskan bahwa transaksi dalam bentuk yang diajukan tidak akan dilanjutkan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News