Media Asuransi, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meninjau kesiapan BUMN dalam pembangunan sarana dan fasilitas (sarfas) energi di Ibu Kota Nusantara (IKN) termasuk jaringan gas oleh Pertamina. Pembangunan jaringan gas bumi di IKN dalam hal ini dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) selaku Subholding Gas Pertamina.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan pemerintah bersama BUMN merencanakan pembangunan kawasan industri hijau di IKN. Pertamina sebagai penyedia jaringan gas menunjukkan komitmennya dalam penyediaan energi bersih di Ibu Kota Nusantara.
“Kita rencanakan dalam 10-15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate,” ujar Erick, dikutip dari keterangan resminya, Senin, 1 Juli 2024.
Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Wiko Migantoro menjelaskan, untuk penyediaan energi di IKN, Pertamina akan mengutamakan jaringan gas.
|Baca juga: Siap-siap, Bagi Hasil Pertama Sukuk ESG BSI Bakal Dibayar September 2024
“Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas, dan kelistrikan,” ucap Wiko.
Jaringan gas (jargas) nantinya akan dapat dimanfaatkan pada berbagai hunian vertikal, rumah tapak yang merupakan rumah dinas untuk menteri dan para pegawai di IKN. Pada Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) akan terbagi pada beberapa tahap. Pada tahap perdana PGN siap melayani kebutuhan pelanggan yang diperkirakan beroperasi pada Agustus 2024.
Selain pengembangan jargas di IKN, Pertamina juga sedang mempersiapkan Pertamina Sustainable Energy Center (Pusat Energi Berkelanjutan) yang mencakup Pertamina Sustainability Academy, Pertamina Training Institute, dan Pertamina Research and Innovation Center for Sustainable and Low Carbon Technologies.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News