1
1

KAI Kembali Operasikan 308 Perjalanan LRT Jabodebek di April

Light Rail Transit (LRT) Jabodebek. | Foto: lrtjakarta.co.id

Media Asuransi, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali mengoperasikan 308 perjalanan LRT Jabodebek pada hari kerja atau weekday di April. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap tren peningkatan jumlah pengguna yang signifikan pada Maret usai diberlakukan pola operasi yang sama.

Hal ini juga berlaku untuk perjalanan pada akhir pekan atau weekend dengan sebanyak 260 perjalanan tetap dijadwalkan. Dengan mengoperasikan 308 perjalanan saat weekday, jarak antar kereta atau headway menjadi 12,5 menit pada lintas Jatimulya/Harjamukti-Cawang serta enam menit pada lintas Cawang-Dukuh Atas.

Mengutip keterangan tertulis PT KAI, Senin, 1 April 2024, sedangkan pada Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional, peak headway akan tetap 12,5 menit dan off peak headway akan menjadi 19,5 menit.

|Baca juga: Lebaran 2024, Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol 20% untuk Trans Jawa Jakarta-Semarang

Menurut Manager Public Relations LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono, peningkatan jumlah pengguna pada Maret menjadi dasar keputusan ini. “Berdasarkan evaluasi kami, tren rata-rata harian pengguna pada Maret terus meningkat setiap harinya. Hal ini juga mencerminkan peningkatan positif dalam layanan LRT Jabodebek,” ungkap Mahendro.

Hingga 29 Maret, KAI mencatat ada sebanyak 1,33 juta pengguna LRT Jabodebek, dengan rata-rata harian pengguna mencapai 58 ribu. Angka ini meningkat enam persen jika dibandingkan dengan Februari di mana ada sebanyak 1.261.111 pengguna LRT Jabodebek.

Bahkan, jika melihat rata-rata harian pengguna LRT Jabodebek pada hari kerja kenaikannya mencapai 18 persen. Pada Februari, rata-rata harian pengguna pada weekday mencapai 51.840 pengguna, sedangkan pada Maret mencapai 60.943 pengguna.

Oleh karena itu, KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan eksplorasi potensi pertumbuhan yang lebih besar. Mahendro menungkapkan pihaknya meyakini jumlah rata-rata pengguna harian saat ini belum mencapai puncaknya.

“Kami ingin melihat seperti apa pertumbuhan jumlah pengguna jika pola operasi yang diterapkan lebih konsisten dan panjang. Kami percaya bahwa masih ada potensi besar yang dapat diraih dengan upaya yang terus-menerus,” pungkas Mahendro.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Manufaktur ASEAN Alami Percepatan pada Akhir Triwulan I/2024
Next Post Pefindo Tegaskan Peringkat Obligasi Indosat idAAA dan Sukuk idAAA(sy)

Member Login

or