Media Asuransi, JAKARTA – Dalam ajang berskala internasional, World Water Forum (WWF) ke-10 yang tengah diselenggarakan di Bali, Pertamina Group memaparkan sejumlah upaya untuk menjaga keberlangsungan air bersih. Pertamina juga ambil bagian dengan mendukung Indonesia yang menjadi tuan rumah pada perhelatan internasional ini.
World Water Forum merupakan pertemuan internasional terbesar di sektor air. Melibatkan perwakilan dari banyak negara, forum tiga tahunan ini menjadi ajang kolaborasi, diskusi dan membuat kemajuan jangka panjang dalam mengatasi tantangan air global.
|Baca: OJK Meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri BPR dan BPRS 2024-2027
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan Pertamina sudah memiliki visi untuk mengurangi konsumsi air dan mengurangi kandungan limbah guna menjaga konservasi air ini.
Forum WWF menjadi ajang berharga bagi Pertamina untuk saling berbagi dengan berbagai pihak terkait langkah yang sudah dilakukan perusahaan, mencari solusi dan inovasi terkini, serta memperkuat komitmen perusahaan terhadap konservasi air.
“Pertamina berpartisipasi secara langsung di ajang ini, membuktikan bahwa peran Pertamina dalam menjaga kualitas air dan pelestarian air sudah sejalan dengan program global,” jelasnya, dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 21 Mei 2024.
Program kemaritiman
Subholding Pertamina juga turut ambil bagian. Salah satunya, subholding integrated marine logistics dengan berbagai program kemaritiman seperti program perlindungan ekosistem laut, konservasi air tanah, literasi kelautan bertajuk ‘BerSEAnergi untuk Laut’, hingga konservasi binatang laut.
Sementara subholding pengolahan dan petrokimia memiliki sistem pemantauan kualitas air limbah untuk memastikan pengelolaan air dengan kualitas baik bagi lingkungan. Selain itu, subholding Pertamina New and Renewable Energy memiliki program Reksa Embung sebagai upaya pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat, serta program konservasi air bersih.
Kemudian subholding upstream memiliki program peningkatan kualitas lingkungan dengan metode Rig to Reef pada anjungan migas. Program ini mengubah anjungan minyak lepas pantai menjadi terumbu buatan, sehingga mengembalikan habitat ikan dan memberi manfaat bagi ekosistem laut.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News