Media Asuransi, JAKARTA – Halo Sobat Asuransi! Setiap individu memiliki kepribadian yang unik, yang membentuk cara mereka berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Perbedaan ini terlihat jelas dalam bagaimana seseorang bersikap dan merespons situasi di sekitarnya.
Memahami perbedaan kepribadian menjadi kunci dalam menciptakan hubungan yang lebih baik dengan orang lain. Dalam dunia psikologi, banyak teori yang membahas tipe kepribadian. Beberapa ahli berpendapat kepribadian manusia sudah terbentuk sejak lahir dan sulit berubah, sementara yang lain meyakini kepribadian dapat berkembang seiring pengalaman hidup.
|Baca juga: Mau Efektif Mencapai Tujuan Karier? Coba Gunakan Teknik SMART Goals!
|Baca juga: Multipolar Technology Berencana Stock Split Sahamnya
Yang pasti, setiap orang memiliki karakter yang bisa mirip dengan orang lain, tetapi tetap memiliki keunikannya masing-masing. Sobat Asuransi, kepribadian yang kamu miliki memengaruhi bagaimana kamu berinteraksi dengan orang lain dan merespons berbagai situasi.
Ada yang merasa nyaman berada di tengah keramaian, suka bersosialisasi, dan ekspresif. Namun, ada juga yang lebih menikmati ketenangan, serius, dan lebih suka menghabiskan waktu sendirian. Bahkan, ada yang memiliki keseimbangan antara keduanya. Sedangkan dalam dunia kerja, berbagai kepribadian bertemu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Namun, perbedaan kepribadian ini terkadang dapat menimbulkan tantangan, seperti kesalahpahaman atau ketidakcocokan antar anggota tim. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami berbagai tipe kepribadian agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
|Baca juga: Creative Storytelling dan 5 Kunci Kesuksesan Iklan Video di YouTube
|Baca juga: WFH atau Remote Working, Mana yang Lebih Efektif?
Setiap individu membawa karakteristik unik dalam dunia profesional. Langkah pertama untuk menciptakan kerja sama yang efektif adalah memahami jenis kepribadian rekan kerja. Dengan begitu, kita bisa menemukan cara terbaik untuk menyelaraskan perbedaan dan membangun sinergi dalam tim.
Mengutip Tugu Insurance, Sabtu, 22 Februari 2025, berikut hasil revisinya dengan mengganti “Smart People” menjadi “Sobat Asuransi” tanpa mengubah bagian lain:
Apa itu kepribadian?
Kepribadian atau personality merupakan kata yang berasal dari persona. Arti kata persona bagi bangsa Roma adalah bagaimana seseorang terlihat di depan orang lain. Persona sendiri dicontohkan condong pada topeng atau penutup muka yang biasa dipakai saat pertunjukan drama di panggung pada masa Romawi.
Topeng tersebut bisa menjadi alat bantu pemain drama dalam mendeskripsikan karakter atau watak seseorang.
Kepribadian secara umum adalah tentang bagaimana seseorang dapat menampilkan citra atau kesan diri terhadap orang lain. Pada dasarnya, kepribadian tidak bisa hanya dinilai dari luar. Pasalnya, kepribadian itu sifatnya netral, bukan baik atau buruk. Dalam hal ini sifat dan kepribadian adalah sesuatu yang berbeda.
Pengertian kepribadian dalam dunia psikologi adalah karakteristik yang kuat dan unik dalam diri seorang manusia. Menurut Schultz & Schultz (2017), kepribadian bisa berubah pada situasi dan kondisi yang berbeda.
|Baca juga: Edukasi Keuangan OJK Jangkau 7,32 Juta Peserta
|Baca juga: 5 Pekerjaan yang Cocok untuk Seorang Introvert
Perbedaan jenis kelamin, etnis, dan budaya dapat memengaruhi perkembangan kepribadian seseorang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya yang berbeda akan membentuk kepribadian yang berbeda pula.
Banyak ahli menjelaskan berbagai tipe kepribadian manusia. Salah satu tokoh yang dikenal dengan konsep macam-macam kepribadian adalah Carl Gustav Jung. Pada 1920, Jung membuat istilah introvert dan ekstrovert dengan memperlihatkan bagaimana proses mereka mendapatkan atau menghabiskan energinya.
Introvert dan ekstrovert ini memiliki karakteristik dan keunikan yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya:
Ekstrovert
Menurut Jung (1921), orang-orang yang memiliki sikap ekstrovert itu lebih terlibat dengan rangsangan atau stimulus dari luar dirinya. Dapat dipahami bahwa para ekstrovert ini lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan luar mereka daripada oleh dunia batinnya sendiri.
Kelebihan tipe ekstrovert:
- Terbuka dalam banyak hal
- Berkembang dengan mudah
- Memiliki banyak motivasi
- Terus mencari pengalaman baru
- Menarik perhatian
- Asertif dan aktif
- Responsif
- Memiliki banyak pendapat atau argumen
Kekurangan tipe ekstrovert:
- Mudah bosan
- Dipandang cerewet
- Sulit merasakan sesuatu dengan dalam
- Kurangnya waktu untuk diri sendiri
- Selalu ingin bersosialisasi
- Sangat butuh teman
- Terlalu terbuka dengan orang lain
- Terlalu bersemangat terhadap berbagai hal
- Dianggap selalu percaya diri
- Sering dinilai tukang modus
- Sering dinilai selalu bahagia padahal tidak
- Sering dianggap sebagai pribadi yang terlalu membutuhkan orang lain
Introvert
Sebaliknya, introvert dideskripsikan oleh Jung (1921) sebagai orang yang memfokuskan energi mereka ke ‘dalam’, menuju aktivitas dengan diri sendiri atau yang disebut dengan thoughtful activities.
|Baca juga: BCA (BBCA) Bakal Gelar RUPS Tahunan di Maret 2025, Jahja Setiaatmadja Jadi Presiden Komisaris!
|Baca juga: Profil Indra Widjaja, Petinggi Sinarmas yang Terseret Pusaran Korupsi Taspen
Energi psikisnya hanya berputar di dalam diri sendiri, lalu berorientasi ke subjektif atau akan terkesan sibuk dengan biasnya sendiri, fantasi, imajinasi, mimpi, dan persepsi sendiri yang ramai di kepala.
Kelebihan tipe kepribadian introvert:
- Perlu berpikir panjang sebelum berbicara
- Pendengar yang aktif
- Teliti dan jeli
- Lebih mudah mandiri
- Membuat pertemanan yang intim dan berkualitas
- Hormat terhadap banyak hal
- Berorientasi pada detail
- Pemimpin yang hebat
- Mediator yang baik dan pemecah masalah
Kekurangan introvert:
- Terlalu menghabiskan waktu sendiri
- Banyak memilih diam
- Tidak berpartisipasi di lingkungan sosial
- Sistem imun yang lemah
- Mudah dipandang sebelah mata oleh orang lain terutama yang belum mengenalnya
- Orang lain sering mempertanyakan betapa sedikitnya mereka berbicara
- Cenderung diam saat merasa tersinggung dan sulit keluar dari zona nyaman
Sobat Asuransi, karyawan dengan kepribadian ekstrovert di lingkungan kerja memiliki karakteristik di mana mereka lebih aktif di lingkungan sosial sehingga jauh lebih nyaman berbicara dengan banyak orang. Beberapa orang juga menilai, karyawan ekstrovert dikenal sebagai orang yang dapat mencairkan suasana kantor.
Mempelajari cara bekerja karyawan ekstrovert dapat menguntungkan bisnis dalam banyak hal. Secara umum, ekstrovert memiliki sifat sosial dan suka bekerja dengan orang lain sehingga mereka cenderung berhasil dalam lingkungan tim.
Mereka juga cenderung langsung terjun ke dalam proyek, sementara introvert mungkin perlu lebih banyak waktu untuk memikirkan cara mengatasi apa yang ada di depan mereka.
Berikut ciri-ciri tipe ekstrovert yang dapat ditemukan di kantor:
- Mereka cenderung lebih produktif ketika dikelilingi orang lain selama kerja. Karyawan ekstrovert akan cocok dilibatkan untuk sesi brainstorming secara teratur.
- Ekstrovert umumnya lebih suka membicarakan sesuatu daripada memikirkannya. Jika ingin memaksimalkan potensi karyawan ekstrovert dengan minimal risiko, dalam pelatihan sebaiknya berikan banyak waktu untuk pertanyaan dan diskusi saat mempresentasikan ide-ide baru.
- Ekstrovert suka bertanggung jawab, baik sebagai rekan kerja maupun pemimpin. Oleh karena itu, mereka dapat diberikan kesempatan untuk memimpin tim atau proyek sebagai cara untuk menunjukkan penghargaan atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
- Ekstrovert menyukai variasi, jadi beri mereka kesempatan untuk mengerjakan berbagai jenis proyek dan tugas
Karakter karyawan introvert
Karyawan dengan kepribadian introvert di lingkungan kerja memiliki karakteristik, yakni mereka cenderung tidak menyukai konflik. Bahkan jika memungkinkan, mereka memilih untuk menghindari konflik di kantor.
|Baca juga: Profil Lengkap Gregory Hendra Lembong, Calon Bos Baru BCA (BBCA) Pengganti Jahja Setiaatmadja
Kelebihan dari karyawan introvert adalah mereka melakukan pekerjaan secara fokus. Mereka menghindari multitasking dan memilih menyelesaikan satu pekerjaan terlebih dahulu. Selain itu, introvert lebih menyukai keheningan atau suasana kantor yang tidak berisik untuk meningkatkan fokusnya dalam bekerja.
Berikut ciri-ciri karyawan introvert di kantor:
- Seorang introvert umumnya lebih suka ‘bersantai’ di hari kerja dengan menyortir dan merencanakan sendiri pekerjaan apa saja yang akan dilakukan pada setengah jam pertama masuk kerja. Saat istirahat, mereka memilih untuk menyendiri agar bisa mengembalikan energinya.
- Seorang introvert tidak nyaman berbicara dalam forum, rapat, atau diskusi. Oleh sebab itu, lebih baik tanyakan ide atau pendapat mereka secara langsung sebelum pertemuan.
- Karyawan introvert cenderung menuliskan konsep dan ide ketika menganalisis sebuah masalah. Proses berpikir kritis versi introvert memerlukan waktu.
- Karyawan introvert cenderung suka bekerja sendiri di tempat yang tenang, jadi penting menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kinerja mereka.
- Karyawan introvert sering tidak nyaman mendapatkan pujian atau kritik di depan umum. Lebih baik berdiskusi secara personal karena mereka lebih suka memberikan ide-ide mendalam secara tertulis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News