1
1

Multipolar Technology Berencana Stock Split Sahamnya

PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) fokus membantu mengautomasi bisnis perusahaan di berbagai sektor. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan teknologi informasi PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) sedang mempertimbangkan rencana melakukan aksi korporasi pemecahan saham atau stock split untuk menarik minat investor.

Corporate Secretary Multipolar Technology, Wiriawaty Chandra menjelaskan, stock split dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan dengan menambah jumlah saham yang beredar serta menarik lebih banyak investor.

|Baca juga: Multipolar Technology Tawarkan Solusi Nutanix Cloud Platform

“Saat ini manajemen terus memantau dan mengevaluasi berbagai kebijakan strategis, termasuk wacana terkait stock split. Kami memahami bahwa aksi korporasi seperti itu dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan likuiditas saham dan memperluas akses investor, khususnya investor retail,” jelas Wirawaty dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat, 14 Februari 2025.

Namun, demikian dia menambahkan, keputusan untuk melakukan stock split akan melalui kajian mendalam guna memastikan langkah tersebut selaras dengan rencana jangka panjang perseroan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi pemegang saham.

|Baca juga:  OJK Bakal Optimalkan Pengawasan Berbasis Teknologi Informasi

“Manajemen masih mengkaji opsi-opsi tersebut dan akan menyampaikan informasi lebih lanjut dan transparan apabila terdapat perkembangan yang signifikan,” tutur dia.

Pada perdagangan terakhir pekan ini, Jumat lalu, saham Multipolar diperdagangkan di harga Rp30.800 per saham. Dengan demikian terjadi kenaikan 65,59 persen dalam satu bulan dan melesat 1.855 persen dalam setahun.

Mengenai kenaikan signifikan harga saham MLPT, Wiriawaty menjelaskan, manajemen mencermati dan menganalisa bahwa pergerakan harga saham lebih karena mekanisme pasar.

Manajemen menganggap pergerakan harga saham yang terjadi tidak berkaitan langsung dengan rencana MPC selaku induk usaha Perseroan. Karena MPC adalah investment company, sedangkan Perseroan adalah operating company.

“Sebagai operating company dan perusahaan yang bergerak di industri TIK, fokus utama Perseroan adalah berusaha tetap mempertahankan relevansi dan pertumbuhannya terutama terkait dengan perubahan Solusi perubahan business model dari principal dan respons terhadap ekpektasi pelanggan,” urainya.

Editor: Irdiya Setiawan

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Pergub Jakarta tentang Penyaluran Gas Bersubsidi Akan Direvisi
Next Post Challenges and Opportunities in Implementing IFRS 17 in Reinsurance Industry

Member Login

or