1
1

Permintaan Produk Clean Label Meningkat, Produsen di Asia Pasifik Dituntut Inovatif

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Meningkatnya permintaan akan produk berlabel bersih (Clean Label) memacu kemajuan dan inovasi di kawasan Asia Pasifik (APAC), karena perusahaan menyadari perlunya beradaptasi dengan perubahan preferensi konsumen.

Permintaan ini tidak hanya terbatas pada makanan dan minuman; tetapi juga meluas ke produk perawatan pribadi dan rumah tangga. Sebuah survei yang dilakukan oleh GlobalData menguatkan tren ini, di mana 49% responden di Asia & Australasia menyatakan bahwa keputusan pembelian produk mereka untuk produk pembersih rumah tangga selalu atau sering dipengaruhi oleh seberapa etis/ramah lingkungan/bertanggung jawab secara sosial produk/layanan tersebut.

Mani Bhushan Shukla, Analis Konsumen di GlobalData, mengatakan produk berlabel bersih sering kali menggunakan bahan-bahan alami yang sederhana, bebas dari aditif dan bahan kimia buatan, dan juga umumnya memiliki kredensial yang berkelanjutan dan etis. Karakteristik yang diharapkan dari produk berlabel bersih dapat bervariasi antarindustri. Atribut sehat seperti “rendah gula” dan “rendah lemak” lebih diprioritaskan dalam makanan dan minuman, sedangkan atribut “alami” dan “bebas dari” lebih diprioritaskan dalam perawatan pribadi.

|Baca juga: Bos-bos Asia Pasifik Utamakan Kepemimpinan Proaktif dan Keberlanjutan Hadapi Perubahan Iklim

“Produk perawatan rumah tangga berlabel bersih cenderung mengandung bahan-bahan alami, bukan bahan sintetis atau bahan kimia ‘keras’, serta menunjukkan sertifikasi keberlanjutan seperti kemasan yang dapat didaur ulang,” jelasnya dalam riset dikutip, Minggu, 20 Oktober 2024.

Deepak Nautiyal, Direktur Komersial Konsumen dan Ritel, Asia-Pasifik dan Timur Tengah, GlobalData, menambahkan produsen tengah menjajaki metode pengadaan yang inovatif, solusi pengemasan yang berkelanjutan, dan bahan-bahan alternatif yang sejalan dengan etos label bersih.

Seiring upaya merek untuk memenuhi harapan konsumen, mereka juga menjajaki strategi pemasaran baru yang menyoroti komitmen mereka terhadap transparansi dan keberlanjutan, yang pada akhirnya mengarah pada pilihan label bersih yang lebih luas bagi konsumen.

“Sejalan dengan tren ini, Unilever memperkenalkan cairan pencuci piring Sunlight BioCare Nature di Vietnam, Indonesia, dan Thailand, yang dilengkapi Teknologi RhamnoClean untuk menghilangkan lemak secara lebih baik. Produk ini terintegrasi ke dalam inisiatif keberlanjutan Clean Future milik perusahaan, yang menggunakan prinsip-prinsip ekonomi sirkular baik dalam formulasi maupun pengemasannya untuk meminimalkan emisi CO2 dan limbah plastik.”

|Baca juga: India Pimpin IPO Terbesar di Asia Pasifik sepanjang 8 Bulan 2024

Shukla mencatat meningkatnya perhatian terhadap kesehatan dan kesejahteraan membuat konsumen mencari cara untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan serta meningkatkan kekebalan tubuh, sementara meningkatnya kesadaran akan isu keberlanjutan di tengah meningkatnya frekuensi kejadian cuaca ekstrem telah menghasilkan upaya proaktif untuk mengurangi jejak karbon. Banyak konsumen beralih ke produk berlabel bersih yang menampilkan daftar bahan yang sederhana dan alami untuk mengatasi masalah tersebut, serta produk yang ramah lingkungan atau etis. Misalnya, Garnier, bagian dari keluarga L’Oréal, memperbarui komitmennya untuk menyediakan produk berkelanjutan bagi konsumen di Asia.

“Dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan hijau, merek tersebut berupaya mengurangi jejak lingkungan dari produknya, sejalan dengan meningkatnya minat konsumen terhadap solusi kecantikan yang ramah lingkungan.”

|Baca juga: Siapkah Asia Pasifik Merajai Blockchain dalam Asuransi di 2031?

Nautiyal melanjutkan integrasi kemasan berkelanjutan dan label bersih akan secara signifikan memengaruhi keputusan pembelian konsumen dan menumbuhkan loyalitas merek, sebagaimana dibuktikan dalam survei konsumen GlobalData, di mana 78% konsumen APAC menganggap penting/bagus untuk memiliki kemasan yang dapat didaur ulang.

“Pendekatan ganda ini tidak hanya menarik konsumen yang peduli lingkungan tetapi juga menumbuhkan hubungan emosional yang lebih dalam dengan merek, yang mengarah pada peningkatan retensi dan loyalitas pelanggan.”

Shukla menyimpulkan seiring meningkatnya kepedulian lingkungan di Asia, perusahaan yang menekankan bahan ramah lingkungan dan rantai pasokan berkelanjutan akan menemukan peluang pertumbuhan baru. Permintaan akan produk yang aman dan bermanfaat bagi lingkungan akan mendorong inovasi di pasar label bersih.

“Dengan berinvestasi dalam sumber yang inovatif dan rantai pasokan yang transparan, perusahaan-perusahaan ini dapat meningkatkan penawaran label bersih mereka, menarik konsumen yang peduli lingkungan, dan membangun loyalitas merek untuk kesuksesan jangka panjang.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post MPR Harap Prabowo-Gibran Hadirkan Kebijakan yang Pro Rakyat
Next Post Prabowo Yakin 4 Tahun Lagi Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia

Member Login

or