1
1

Urgensi Otentikasi Biometrik Hadapi Penipuan Digital di Kripto

VIDA (PT Indonesia Digital Identity), penyedia layanan digital identity di Indonesia. | Foto VIDA

Media Asuransi, JAKARTA – Di era digital yang terus berkembang pesat, aset kripto telah menjadi salah satu instrumen keuangan paling diminati, namun risiko keamanannya juga meningkat secara signifikan.

Insiden peretasan yang terus melonjak pada platform digital, termasuk pada sektor kripto, memberikan peringatan penting bagi para pemilik aset digital untuk mengambil langkah pelindungan yang lebih kuat.

Founder dan CEO VIDA, Niki Luhur,, mengungkapkan bahwa langkah-langkah pelindungan tradisional kini sudah tidak lagi memadai untuk menghadapi kompleksitas ancaman digital.

|Baca juga: VIDA Luncurkan Identity Stack, Penangkal Penipuan Identitas Berbasis Deepfake dan AI

“Dalam situasi di saat serangan siber terhadap aset digital semakin canggih, langkah-langkah keamanan proaktif sangat diperlukan. Otentikasi biometrik menjadi solusi kunci untuk memastikan keamanan transaksi digital, terutama untuk melindungi dompet digital dari akses yang tidak sah,” kata Niki dalam keterangan resmi, Senin, 16 September 2024.

Selain penipuan digital di sektor kripto, ada empat jenis penipuan lainnya yang juga meningkat:

  1. Penipuan yang Dihasilkan AI (AI-Generated Fraud): Ancaman seperti deepfake dan konten palsu yang dihasilkan kecerdasan buatan.
  2. Rekayasa Sosial (Social Engineering): Manipulasi psikologis yang dilakukan untuk mendapatkan akses ilegal ke akun pengguna.
  3. Pengambilalihan Akun (Account Takeover): Pencurian identitas untuk mendapat akses tidak sah ke akun digital.
  4. Pemalsuan Dokumen dan Tanda Tangan: Pemalsuan dokumen elektronik dan tanda tangan digital yang sering kali menjadi alat penipuan.

|Baca juga: VIDA Deepfake Shield, Upaya Melindungi Serangan Deepfake pada Industri Fintech Syariah

Untuk menyikapi jenis-jenis penipuan digital tersebut VIDA meluncurkan solusi VIDA Identity Stack. Dalam sektor kripto, solusi yang ditawarkan VIDA antara lain:

– PhoneToken: Solusi ini menghubungkan akun pengguna dengan perangkat terverifikasi, memastikan transaksi hanya dapat dilakukan dari perangkat yang sah, dan mencegah akses tidak sah.
– FaceToken: Menggantikan metode verifikasi tradisional seperti SMS dengan teknologi pengenalan wajah yang lebih aman, memberikan lapisan perlindungan tambahan serta kemudahan penggunaan bagi pengguna.

Niki Luhur menambahkan bahwa solusi VIDA Identity Stack tidak hanya menciptakan kepercayaan dan kenyamanan bagi pengguna di ekosistem digital, tetapi juga menawarkan keamanan yang mampu mencegah 99,9 persen penipuan identitas berbasis deepfake dan AI di Indonesia.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Top 20 Perusahaan Asuransi di Asia Pasifik Hadapi Penurunan Premi
Next Post REVIEW SEPEKAN: IHSG Kembali Cetak Rekor Baru di 7.812,13

Member Login

or