Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – December’s inflation update: Seasonally higher monthly inflation, ekonom Mirae Sekuritas Rully Arya Wisnubroto mengatakan inflasi di dalam negeri tercatat sebesar 5,5% di bulan Desember (vs 5,4% YoY di bulan November), lebih tinggi dari ekspektasi konsensus sebesar 5,4% YoY, namun sesuai dengan perkiraannya.
|Baca juga: Tren Kenaikan Suku Bunga BI Diperkirakan Berlanjut hingga 2023
Secara bulanan, IHK Indonesia mencatat kenaikan inflasi menjadi 0,7% MoM di bulan Desember (vs. 0,1% MoM inflasi di bulan November), lebih tinggi dari ekspektasi pasar sebesar 0,5% MoM. “Hal ini dipengaruhi oleh faktor musiman bertepatan dengan perayaan Natal dan Tahun Baru.”
Sementara itu, kelompok harga bergejolak memiliki pengaruh terbesar terhadap inflasi bulanan di bulan Desember, dengan kontribusi sebesar 0,4% MoM. Sepanjang bulan Desember, berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis, hampir semua harga pangan mencatat kenaikan.
Rully menjelaskan harga beras yang lebih tinggi memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi bulanan di bulan Desember sebesar 0,07% MoM. Sebagai catatan, harga beras naik 6,8% MoM di Desember menjadi Rp12.600/kg.
Dia berpendapat bahwa kebijakan moneter akan tetap fokus untuk menurunkan ekspektasi inflasi untuk menjaga inflasi inti tetap berada dalam target 3±1% YoY.
“Kami perkirakan BI akan kembali menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps dalam Rapat Dewan Gubernur BI bulan ini menjadi 5,75%, serta deposit dan lending facility dengan besaran yang sama, masing-masing menjadi 5,0% dan 6,50%.”
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News