Media Asuransi, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meyakini perekonomian Indonesia ke depan akan semakin baik, namun dengan tetap mewaspadai sejumlah tantangan global yang meningkat. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Tanah Air pada 2025 tetap kuat pada kisaran 4,8-5,6 persen.
“Dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026 didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik,” kata Perry, dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 4 Desember 2024.
|Baca juga: BTPN Resmi Berubah Nama Jadi SMBC Indonesia
|Baca juga: AAUI: Industri Asuransi Umum Tumbuh 14,5% di Kuartal III/2024
Ia menambahkan inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026 didukung konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, disertai digitalisasi yang terus berkembang pesat.
“Ke depan, lima tantangan global perlu terus dicermati dan diantisipasi yakni perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi dunia yang lambat, suku bunga negara maju yang masih akan bertahan tinggi, kuatnya mata uang dolar AS, serta pelarian modal dari emerging markets ke negara maju,” ucapnya.
|Baca juga: Keseimbangan Likuiditas Jadi Tantangan Utama Bank Digital di 2025, Apa Solusinya?
|Baca juga: Bank Krom Catat DPK Tumbuh 15 Kali Lipat hingga Oktober 2024
Dirinya mengungkapkan perlunya sinergi sebagai kunci untuk prospek kinerja ekonomi Indonesia dalam memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional. Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan dan mempercepat transformasi ekonomi nasional agar perekonomian tumbuh lebih kuat.
|Baca juga: Fauzi Arfan Jadi Presdir Manulife Syariah Indonesia
|Baca juga: Manulife Syariah Indonesia Telah Beroperasi
Dalam kaitan itu, sinergi bauran kebijakan meliputi lima area penting yakni stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan; pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi; peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional; pendalaman keuangan untuk pembiayaan; serta digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News