Melalui Daily Write Up bertajuk Macro Update – December policy rate: Stays the course on stability, ekonom Mirae Sekuritas, Rully Arya Wisnubroto, memaparkan bahwa BI memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5,50% sesuai ekspektasi, serta suku bunga Deposito dan Lending Facility, juga sebanyak 25bps masing-masing menjadi 4,75% dan 6,25% pada Rapat Dewan Gubernur terakhir untuk tahun ini.
|Baca juga: Mastercard Economics Institute: Ekonomi Global Masuki Era ‘Multi-Kecepatan’
Menurutnya, kebijakan moneter BI akan tetap fokus pada stabilitas ekonomi, terutama menurunkan ekspektasi inflasi untuk menjaga inflasi inti dalam target 3±1%. “Kami perkirakan kenaikan suku bunga kebijakan BI akan berlanjut di semester I/2023,” katanya.
Dia menjelaskan volatilitas masih tinggi, meskipun rupiah menguat bulan ini. Rupiah ditutup pada Rp15.583 vs USD kemarin (terapresiasi 0,9% mtd, atau terdepresiasi 9,3% ytd). Namun demikian, Rully percaya volatilitas akan berlanjut sepanjang semester I/203 karena bank sentral global, terutama di negara maju akan melanjutkan kebijakan pengetatan moneter mereka untuk mengatasi inflasi yang tinggi.
Rully memaparkan intermediasi perbankan tetap tinggi, dengan pertumbuhan kredit sebesar 11,2% yoy di bulan November (vs. 12,0% yoy di bulan Oktober), didukung oleh pertumbuhan cukup tinggi di semua segmen dan industri.
“BI akan memastikan kecukupan likuiditas dalam sistem perbankan untuk mendukung pertumbuhan kredit. Kualitas aset perbankan tetap solid, dengan rasio NPL stabil di 2,7% di bulan Oktober. Ke depan, kondisi perbankan yang sehat akan mendukung kelanjutan pemulihan ekonomi di tengah risiko resesi global,” tambahnya.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News