Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan Peringkat Nasional Insurer Financial Strength (IFS) PT Meritz Korindo Insurance ke ‘AAA(idn)’ dari ‘A+(idn)’. Outlook Stabil.
Kenaikan peringkat ini mencerminkan penilaian ulang kami terhadap kepentingan strategis perusahaan untuk induknya yang berbasis di Korea Selatan, Meritz Fire & Marine Insurance Co., Ltd. (Meritz F&M).
“Kami kini menilai kepentingan strategis Meritz Korindo terhadap induknya sebagai ‘Sangat Penting’, dari sebelumnya ‘Penting’, berdasarkan berlanjutnya rekam jejak kepemilikan dan keterkaitan dengan grup tersebut,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat, 27 Juni 2025.
|Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Meritz Korindo Insurance A+ Outlook Stabil
Peringkat Nasional IFS ‘AAA’ menunjukkan peringkat tertinggi yang ditetapkan dalam skala Peringkat Nasional untuk negara atau serikat moneter tersebut. Peringkat tersebut diberikan kepada kewajiban terhadap pemegang polis dari entitas asuransi dengan risiko kredit terendah relatif terhadap semua kewajiban atau emiten lain di negara yang sama, di semua industri dan jenis kewajiban.
Fitch menilai Meritz Korindo sebagai anak perusahaan yang ‘Sangat Penting’ bagi Meritz F&M. Meritz Korindo merupakan satu-satunya anak perusahaan luar negeri milik Meritz F&M dan telah beroperasi selama 27 tahun sebagai bagian dari grup. Perusahaan ini memiliki sinergi yang kuat dengan induknya melalui merek yang saling terkait, referensi bisnis, dan berbagi keahlian.
Induk perusahaan juga memberikan dukungan reasuransi fakultatif kepada Meritz Korindo. Meritz F&M memiliki 51% saham Meritz Korindo, sementara 49% sisanya dimiliki oleh grup Korindo. “Kami menilai bahwa divestasi Meritz Korindo kemungkinan kecil terjadi, sementara penggunaan merek induk perusahaan memperkuat pandangan kami terhadap dukungan dari induk.”
|Baca juga: Fitch Meningkatkan Outlook Asuransi Sinar Mas ke Positif, Seiring Peningkatan Permodalan dan Profitabilitas
Fitch menilai bahwa Meritz F&M memiliki kemampuan dan kemauan untuk mendukung Meritz Korindo. Meritz F&M mempertahankan fundamental yang kuat, didukung oleh rasio kecukupan modal lokal yang secara konsisten di atas 220% dan ROE di atas 30% selama tiga tahun terakhir.
Rasio risk-based capital (RBC) Meritz Korindo meningkat menjadi 752% pada akhir 2024, dari 512% di akhir 2023, seiring penurunan cadangan klaim setelah penyelesaian klaim besar. Rasio ini jauh di atas persyaratan modal minimum sebesar 120%. Beban risiko kredit juga menurun karena adanya pemulihan dari reasuransi.
Saldo ekuitas perusahaan sebesar IDR309 miliar pada akhir 2024 sudah melampaui persyaratan baru tahun 2026 sebesar IDR250 miliar. RBC yang kuat dan akumulasi modal anak perusahaan ini didukung oleh strategi Meritz F&M dalam menjaga modal melalui kebijakan tidak membagikan dividen. Eksposur modal terhadap aset berisiko tergolong rendah, dengan sebagian besar aset investasi ditempatkan pada kas dan setara kas serta obligasi pemerintah.
|Baca juga: Fitch Tetapkan Peringkat Asuransi Asei di Level BBB+
Eksposur basis modal Meritz Korindo terhadap piutang reasuransi turun menjadi 54% pada akhir 2024, dari 125% di akhir 2023, setelah adanya pemulihan reasuransi pada lini bisnis properti dan pengangkutan laut. Perusahaan menyerahkan sebagian besar premi kepada reasuradur karena skala bisnis yang kecil dan untuk mengelola eksposur risiko bencana alam.
Rasio retensi premi—proporsi premi neto terhadap premi bruto (GPW)—meningkat menjadi 17% di 2024 (2023: 11%) karena seluruh premi dari lini kecelakaan diri ditahan sendiri.
Rasio gabungan Meritz Korindo melonjak menjadi 105% pada 2024, dari 37% di 2023, akibat kenaikan klaim pengangkutan laut dari grup Korindo. Rata-rata rasio gabungan selama 2022-2024 adalah 61% sementara rata-rata ROE adalah sebesar 8% didukung oleh pendapatan investasi yang positif. Laba bersih turun menjadi Rp14 miliar akibat hasil underwriting yang lebih lemah, dari Rp22 miliar di 2023.
“Kami menilai profil perusahaan Meritz Korindo sebagai ‘Kurang Baik’, berdasarkan profil bisnis ‘Kurang Baik’ dan tata kelola perusahaan ‘Netral’ dibandingkan dengan perusahaan asuransi domestik lainnya.”
Meritz Korindo memiliki pangsa pasar sebesar 0,2% dari premi bruto industri asuransi umum Indonesia pada 2024. Komposisi bisnis perusahaan didominasi oleh asuransi properti yang mencapai 69% dari GPW tahun 2024, diikuti oleh pengangkutan laut sebesar 12%, sementara aneka meningkat menjadi 12% dari sebelumnya 4% di 2023. Lebih dari 70% bisnis berasal dari akun Korea, baik dari induk maupun grup Korindo. Sisanya berasal dari channel lokal dan inward.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News