1
1

Harga Minyak Dunia dan Emas Global Tergerus

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Harga minyak anjlok dua persen pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Pelemahan terjadi karena OPEC kembali menurunkan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global di 2024 dan 2025, sementara impor minyak China turun selama lima bulan berturut-turut.

Mengutip The Business Times, Selasa, 15 Oktober 2024, harga minyak mentah Brent ditutup turun US$1,58 atau dua persen menjadi US$77,46 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun US$1,73 atau 2,29 persen menjadi US$73,83 per barel. Brent naik 99 sen minggu lalu dan WTI naik US$1,18.

|Baca juga: Indonesia Rendezvous 2024 Jadi Wadah Strategis bagi Industri Asuransi dalam Menjalin Jaringan

|Baca juga: Hindari Pencabutan Izin Usaha, OJK Susun Rencana Ini untuk 8 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus

Sedangkan OPEC memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global pada 2024 dan juga menurunkan proyeksi untuk tahun depan, menandai revisi penurunan ketiga berturut-turut dari kelompok produsen tersebut.

China, importir minyak mentah terbesar di dunia, menanggung sebagian besar penurunan peringkat pada 2024 karena OPEC memangkas perkiraan pertumbuhannya untuk negara tersebut menjadi 580 ribu barel per hari (bph) dari 650 ribu bph.

Emas turun

Di sisi lain, harga emas global bergerak turun pada akhir perdagangan Senin waktu setempat (Selasa pagi WIB). Kondisi itu karena dolar AS menguat, sementara pelaku pasar menunggu isyarat baru tentang jalur kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Harga emas spot turun 0,4 persen menjadi US$2.646,75 per ons pada pukul 00.22 GMT setelah naik satu persen pada sesi sebelumnya. Harga emas berjangka AS turun 0,5 persen menjadi US$2.663,90. Harga perak spot turun satu persen menjadi US$31,21 per ons. Platinum turun 0,9 persen menjadi US$976,20 dan paladium turun 2,1 persen menjadi US$1.045,87.

|Baca juga: OJK Bakal Rilis Sejumlah POJK Baru di 2025 untuk Perkuat Asuransi hingga Dana Pensiun, Ada Bocorannya?

|Baca juga: Mengenal Sosok Edy Tuhirman yang Pamit dari CEO Generali Indonesia

Para pedagang kini melihat sekitar 87 persen kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuannya di November, dan peluang 13 persen The Fed akan membiarkan suku bunga tidak berubah, menurut alat FedWatch CME.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Wall Street dan Dolar AS Kompak Berjaya
Next Post Fitch Ratings Sebut Kinerja Keuangan Sumitomo Life Tangguh, Apa Pemantiknya?

Member Login

or