1
1

Greenback Ambruk saat Suku Bunga AS Diprediksi Dipangkas di September

Ilustrasi | Foto: Pexels

Media Asuransi, GLOBAL – Greenback melemah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), setelah data menunjukkan harga konsumen AS secara tak terduga turun pada Juni. Para pedagang memperhitungkan kemungkinan Federal Reserve mulai memotong suku bunga di September.

Mengutip The Business Times, Jumat, 12 Juli 2024, indeks dolar terakhir turun 0,66 persen menjadi 104,28 dan mencapai level terendah 104,07, terendah sejak 7 Juni. Terhadap yen, dolar turun 1,95 persen menjadi 158,49 dan mencapai level terendah 157,4, yang merupakan titik terlemah sejak 17 Juni. Sedangkan euro menguat 0,45 persen menjadi US$1,088.

Kenaikan tajam yen meningkatkan spekulasi bahwa Bank of Japan mungkin melakukan intervensi untuk menopang mata uang tersebut, yang jatuh ke level terendah dalam 38 tahun terhadap greenback pada minggu lalu. Namun para analis mengatakan langkah itu kemungkinan besar terkait dengan reposisi, karena banyak pedagang yang terjebak di sisi pasar yang salah.

|Baca juga: 9 Perusahaan Belum Punya Aktuaris, OJK Optimistis akan Terpenuhi

“Saya berpendapat kemungkinan besar ini adalah penyesuaian posisi dibandingkan dengan tindakan resmi apapun,” kata Kepala Penelitian FX Global G10 dan Strategi Makro Amerika Utara Standard Chartered Bank cabang New York Steve Englander, di New York.

Data menunjukkan indeks harga konsumen AS turun 0,1 persen pada bulan lalu setelah tidak berubah pada Mei, dan membukukan kenaikan tahunan sebesar tiga persen, yang terkecil dalam setahun. Harga inti naik sebesar 0,1 persen di Juni, dengan kenaikan tahunan sebesar 3,3 persen.

“Yen telah menderita karena perbedaan suku bunga yang besar dengan AS dan posisi yang bertaruh pada kerugian lebih lanjut dalam mata uang Jepang versus dolar telah menumpuk. Namun data CPI menunjukkan penurunan suku bunga pada September sangat mungkin terjadi, sehingga kisah perbedaan suku bunga tersebut terkikis,” kata Englander.

Para pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 91 persen pada September, naik dari 75 persen pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB), menurut FedWatch Tool dari CME Group. Pemotongan kedua juga kemungkinan terjadi pada Desember.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post NTT DATA Rilis Tsuzumi di Microsoft Azure
Next Post Peringkat Inalum Ditegaskan idAA- dengan Prospek Stabil

Member Login

or