Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA+ untuk Obligasi II Tahun 2024 senilai Rp1 triliun yang diterbitkan oleh PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BOLD).
Pada saat yang bersamaan, Pefindo menegaskan peringkat idA+ untuk BOLD dan Obligasi I yang telah diterbitkan. “Dana yang diperoleh dari Obligasi II akan digunakan untuk membiayai kembali Obligasi I yang akan jatuh tempo pada 8 Januari 2025, belanja modal, serta membiayai kebutuhan modal kerja,” tulis Pefindo dalam keterangan resmi dikutip, Senin, 7 Oktober 2024.
|Baca juga: Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Mulai Penawaran Obligasi Rp1 Triliun
Prospek atas peringkat perusahaan adalah stabil. Peringkat tersebut mencerminkan posisi bisnis BOLD yang kuat, kinerja operasi yang kuat, serta fleksibilitas keuangan yang kuat. Peringkat dibatasi oleh struktur permodalan perusahaan yang moderat serta paparan terhadap fluktuasi harga komoditas dan risiko lingkungan.
“Peringkat dapat dinaikkan apabila BOLD mampu meningkatkan skala bisnis dengan secara signifikan lebih mendiversifikasi bisnisnya sekaligus memperbaiki struktur permodalan secara berkelanjutan.”
|Baca juga: Emisi Obligasi Rp1 Triliun Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) Diganjar Peringkat A+
Namun, peringkat dapat diturunkan apabila perusahaan memperoleh pinjaman dari pihak ketiga dalam jumlah yang signifikan melebihi proyeksi tanpa terkompensasi oleh kinerja bisnis yang lebih baik. Penurunan volume produksi yang signifikan dari pelanggan-pelanggan utama juga dapat memicu penurunan peringkat.
BOLD adalah kontraktor tambang batubara yang menyediakan jasa pengupasan lapisan tanah, pengambilan batubara, pengangkutan batu bara, serta rehabilitasi lahan tambang dan pemilik tambang ultra high grade antrasit.
Perusahaan saat ini bekerja di delapan tambang di Indonesia, tujuh tambang di Australia, dan memiliki kepemilikan di empat area tambang antrasit di Pennsylvania, Amerika Serikat. Per 30 Juni 2024, pemegang saham Perusahaan adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (99,99%) dan Ronald Sutardja (0,01%).
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News