Media Asuransi, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu sore berakhir di area negatif di mana pada awal perdagangan bergerak di zona hijau. Sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (US$) pada penutupan perdagangan terpantau menguat ketimbang pagi tadi di Rp16.151 per US$.
IHSG Rabu, 17 Juli 2024, perdagangan sore ditutup di 7.224, melemah 0,074 poin atau setara 0,00 persen ketimbang pagi tadi. Posisi tertinggi di 7.265 dan terendah di 7.207. Volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 28 miliar lembar saham senilai Rp11 triliun. Sebanyak 287 saham menguat, 251 saham melemah, dan 250 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah pada perdagangan sore ditutup di Rp16.100 per US$, melemah 79 poin atau setara 0,49 persen dengan year to date return 4,55 persen. Hari ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp16.094 per US$ hingga Rp16.159 per US$. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di Rp16.041 per US$.
Dow Jones kembali melonjak ke rekor tertinggi
Di sisi lain, indeks Dow Jones kembali melonjak ke rekor tertingginya pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu terjadi akibat reaksi bullish terhadap laporan pendapatan positif di tengah optimisme meningkatnya kemungkinan penurunan suku bunga AS.
|Baca juga: TransRe Angkat 2 Bos Baru untuk Perkuat Bisnis Siber
Indeks Dow Jones bertambah 1,9 persen atau lebih dari 740 poin menjadi berakhir di 40.954, membukukan rekor kedua berturut-turut. Indeks S&P 500 menguat 0,6 persen menjadi 5.667, juga merupakan rekor. Sedangkan Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi naik 0,2 persen menjadi 18.509,34.
Sedangkan dolar AS kembali melemah terhadap yen Jepang pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), bahkan ketika para pedagang tetap waspada terhadap intervensi lebih lanjut oleh Tokyo untuk menopang mata uang mereka. Kondisi itu setelah data menunjukkan bahwa mereka kemungkinan memasuki pasar pada akhir pekan lalu.
Dolar terakhir naik 0,3 persen terhadap yen di 158,44. Mata uang ini diperdagangkan hanya sekitar 162 yen pada minggu lalu sebelum jatuh secara tiba-tiba. Data Bank of Japan yang dirilis menunjukkan Tokyo mungkin telah menghabiskan 2,14 triliun yen (S$17 miliar) dengan memasuki pasar uang pada Jumat lalu.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News