Media Asuransi, JAKARTA – Memasuki tahun 2025, para investor dan pelaku pasar keuangan dituntut untuk semakin adaptif dan cerdas dalam mengelola portofolio investasi salah satunya dengan menyusun portofolio yang seimbang.
Pasalnya, berbagai tantangan serta peluang baru bagi investor Indonesia hadir pada 2025.
Direktur PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) Danica Adhitama mengatakan di tahun 2025 investor dituntut untuk memiliki kemampuan dalam beradaptasi dan melakukan diversifikasi portofolio investasinya. “Memilih produk-produk investasi yang tepat serta berbiaya rendah adalah salah satu kuncinya,” katanya dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 8 Februari 2025.
|Baca juga: 4 Jenis Investasi Jangka Pendek Beserta Keuntungannya
Salah satu instrumen yang dapat dipertimbangkan adalah reksa dana Indeks. Reksa dana jenis ini memiliki beberapa keuntungan, seperti, berbiaya rendah tetapi tetap memberikan imbal hasil yang optimal karena akan dijaga menyerupai indeks tolok ukurnya.
Sebagai contoh, di Reksa Dana Indeks ABF IBI FUND yang merupakan reksa dana indeks pendapatan tetap yang diinisiasi pembentukannya oleh EMEAP (Komite Eksekutif Bank Sentral Asia Timur dan Pasifik) yang juga merupakan forum kerja sama 11 bank sentral Asia Pasifik termasuk Bank Indonesia. Reksa dana ini hanya dipasarkan di Indonesia oleh Bahana TCW.
“Meski di tengah kondisi ekonomi global dan domestik yang kurang baik beberapa tahun terakhir, produk ini masih bisa konsisten tumbuh dua digit. Bahkan, selama lima tahun terakhir produk ini mampu mencatatkan tingkat pengembalian sebesar 36,49%,” ujar Danica.
|Baca juga: Investasi Bitcoin Dinilai Menjanjikan di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
Dengan dinamika ekonomi yang terjadi, selalu ada sektor-sektor tertentu yang menunjukkan potensi pertumbuhan. Melakukan riset mendalam tentang sektor-sektor potensial ini dapat memberikan peluang investasi yang menarik. Untuk mempermudah mendapatkan informasi terkait sektor-sektor apa saja yang potensial, investor dapat memanfaatkan keahlian dan pengalaman institusi keuangan seperti manajer investasi dalam membaca kondisi pasar.
Tak hanya, efek-efek investasi di dalam negeri, dengan memanfaatkan keahlian dan jaringan perusahaan manajer investasi, investor dapat melakukan investasi di reksa dana indeks global. Dengan berinvestasi di reksa dana indeks berarti pula berinvestasi di pasar yang luas. Dengan demikian, kita melakukan diversifikasi investasi sekaligus meminimalisir risiko secara keseluruhan.
Selain itu, reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang paling populer dan tidak terpengaruh oleh pajak. Reksa dana menawarkan fleksibilitas dan kemudahan akses bagi investor pemula maupun yang berpengalaman. Dengan minimum investasi yang relatif terjangkau, investor dapat memperoleh manfaat dari diversifikasi portofolio yang dikelola secara profesional.
|Baca juga: Sri Mulyani: Kebijakan Fiskal dan Investasi Jadi Kunci Reformasi Ekonomi Indonesia
“Berbagai jenis reksa dana, mulai dari pasar uang, pendapatan tetap, campuran, hingga saham, memungkinkan investor untuk memilih sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasinya. Keuntungan lain adalah berdasar UU PPh pasal 4 ayat 3i, yang menjelaskan reksa dana atau pemegang unit penyertaan termasuk bukan objek pajak. Hal ini dikarenakan reksa dana termasuk kontrak investasi kolektif dimana keuntungan yang diterima oleh nasabah merupakan nilai bersih dari seluruh biaya transaksi,” tambah Danica.
Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pasar investasi Indonesia masih menyimpan potensi pertumbuhan yang menjanjikan. Pemerintah menargetkan investasi Indonesia pada 2025 mencapai 120 juta dolar AS, atau setara dengan sekitar Rp1.900 triliun. Target ini mencakup investasi dari luar negeri dan lokal, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Tahun 2025 membawa tantangan sekaligus peluang bagi investor Indonesia. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman mendalam terhadap dinamika pasar, investor dapat mengoptimalkan portofolio mereka untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang. Reksa dana, sebagai pilihan instrumen investasi bebas pajak, menjadi pilihan yang cerdas di tengah diskursus tentang pajak. Jadi jangan ragu untuk memulai resolusi investasi di 2025 dengan langkah-langkah realistis dan bijak,” tutup Danica.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News