Media Asuransi, JAKARTA – Infovesta Utama mencatat kinerja pasar Surat Berharga Negara (SBN) tercatat mengalami penurunan sebesar -0,10% sepanjang pekan lalu.
Sementara itu, kinerja pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,06%, dimana kelompok rating AAA mencatatkan kenaikan paling tinggi sebesar 0,13%.
Dikutip dari Weekly Update Bond Market, Selasa, 5 November 2024, Tim Riset Infovesta memaparkan asing tercatat mencatatkan aksi net sell di pasar SBN domestik sebesar Rp4,83 triliun dalam sepekan per 30 Oktober.
|Baca juga: Pasar Obligasi Sepekan: SBN dan Obligasi Korporasi Kompak Menguat
AS melaporkan data penambahan tenaga kerja sektor swasta versi ADP sebesar 233.000 pada bulan Oktober, kenaikan tertinggi sejak bulan Juli 2023, sementara di bulan sebelumnya direvisi naik menjadi 159.000, dan di atas konsensus sebesar 115.000. AS juga melaporkan data tunjangan pengangguran mingguan yang mengalami penurunan sebesar 12.000 ke level 216.000, level terendah sejak pertengahan Mei tahun ini.
Dari domestik, Indonesia melaporkan data inflasi bulan Oktober yang tercatat sebesar 1,71% yoy atau merupakan level terendah sejak Oktober 2021.
Yield SBN benchmark tercatat bergerak mixed pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor 20 tahun (FR0097) mencatatkan kenaikan yield plaing tinggi sebesar 21 bps, disusul kelompok tenor 15 tahun (FR0098) dan tenor 5 tahun (FR0101) yang naik sebesar 15 dan 1 bps.
Sementara itu, kelompok tenor 10 tahun (FR0100) mencatatkan penurunan yield sebesar 6 bps. Yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun terus mencatatkan kenaikan lanjutan hingga ke level di atas 4,3% pada pekan lalu.
|Baca juga: MAMI: Ruang Pelonggaran Moneter Masih Cukup Besar, Peluang Menarik bagi Pasar Obligasi
“Rilis data ekonomi AS pada pekan lalu yang masih menunjukkan penguatan, seperti data inflasi dan tenaga kerja yang masih tumbuh solid menimbulkan kehawatiran The Fed tidak akan memangkas suku bunga secara agresif di tahun depan. Ketidakpastian Pilpres di AS pada minggu ini juga menambah gejolak di pasar US Treasury.”
Total nilai transaksi di pasar SBN tercatat mengalami kenaikan sebesar Rp3,17 triliun atau 3,33% pada pekan lalu. Tercatat kelompok tenor menengah (5-15 tahun) mencatatkan kenaikan nilai transaksi paling besar sebanyak Rp3,39 triliun, disusul kelompok tenor pendek (< 5 tahun) yang naik sebesar Rp1,89 triliun, sementara kelompok tenor panjang (> 15 tahun) mencatatkan penurunan nilai transaksi sebesar Rp2,11 triliun.
Total nilai transaksi di pasar Obligasi Korporasi tercatat mengalami penurunan pada pekan lalu sebesar Rp0,58 triliun atau -9,24%. Tercatat kelompok rating AA mengalami penurunan nilai transaksi paling tinggi sebesar Rp1,05 triiun, disusul kelompok rating AAA yang turun sebesar Rp0,42 triliun. Sementara, kelompok rating A mencatatkan kenaikan sebesar Rp0,50 triliun, disusul kelompok rating BBB yang naik sebesar Rp0,38 triliun.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News