Media Asuransi, JAKARTA – PT Cemindo Gemilang Tbk (Semen Merah Putih) pada semester I/2024 mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,2 triliun, atau mengalami penurunan 4% secara tahunan.
Penurunan ini terutama disebabkan oleh melemahnya kinerja di sektor semen Indonesia dan Vietnam, meskipun hasil positif dilaporkan dari entitas anak perseroan, dengan kontribusi terbesar dari bisnis turunan semen mencakup beton siap pakai dan pra-cetak, yang penjualannya meningkat sebesar 15% dan EBITDA yang meningkat sebesar 8% secara tahunan.
|Baca juga: Produsen Semen Merah Putih Cetak Laba Rp159 Miliar pada 2023
Dalam keterangan resmi dikutip, Selasa, 6 Agustus 2024, manajemen perseroan menyatakan akan terus mencari lebih banyak peluang untuk mengembangkan bisnisnya di industri bangunan dan material. Perseroan juga terus berkomitmen terhadap aspek keberlanjutan.
Dengan melakukan terobosan inovasi, perseroan telah mulai mengoperasikan kendaraan listrik untuk menggantikan kendaraan berbahan bakar diesel dalam kegiatan operasional di berbagai pabrik dan wilayah pertambangan sejak April 2024. “Inisiatif ini menandai langkah signifikan Perseroan dalam mengurangi jejak karbon dan meningkatkan tanggung jawab lingkungan.”
Lebih lanjut, manajemen emiten berkode saham CMNT itu memaparkan industri semen secara umum masih mengalami tekanan imbas dari ketidakpastian global yang tinggi dipicu oleh eskalasi konflik di timur tengah, kebijakan moneter yang ketat dan fluktuasi harga batu bara di semester I/2024.
|Baca juga: Semen Merah Putih Raih Prestasi di Tengah Tantangan Regional
Pasar semen domestik di Indonesia mengalami pelemahan oleh menurunnya aktivitas manufaktur dan konstruksi, dampak dari penyelenggaraan Pemilu 2024 dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H di tengah kondisi oversupply yang masih menjadi tantangan. Konsumsi pasar domestik di Indonesia yang diproyeksikan akan tumbuh 3% pada tahun 2024 oleh Asosiasi Semen Indonesia (ASI), hanya mampu tumbuh 1,4% sepanjang paruh pertama 2024.
Di sisi lain, pasar semen domestik Vietnam di mana anak group Perseroan ada di sana, juga belum menunjukkan tren pemulihan setelah pandemi Covid-19 akibat aktivitas konstruksi dan properti masih terbatas imbas kebijakan ketat pemerintah Vietnam. Konsumsi pasar domestik di Vietnam melemah sebesar 3% dibandingkan paruh pertama 2023, dimana penurunan terbesar terjadi di wilayah Vietnam bagian Utara sebesar 8%. Oleh karenanya secara keseluruhan.
Ke depan, pasar semen domestik diperkirakan akan tumbuh pesat pada paruh kedua tahun 2024. Pemulihan ini didukung oleh percepatan mega proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Komitmen keberlanjutan Pemerintah pada pembangunan infrastruktur yang inklusif di seluruh Indonesia akan meningkatkan efektivitas rantai pasokan, meningkatkan aksesibilitas, dan mengatasi kesenjangan logistik.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News