Media Asuransi, JAKARTA – PT Timah Tbk (TINS) sepanjang 2024 pendapatan sebesar Rp10,86 triliun meningkat 29,37% di tahun 2024 dari Rp8,39 triliun di tahun 2023 seiring dengan kenaikan volume penjualan logam timah dan harga jual rata-rata logam timah.
Berdasarkan keterangan resmi perseroan dikutip, Rabu, 9 April 2025, beban pokok pendapatan perseroan naik 1,26% dari Rp7,93 triliun di tahun 2023 menjadi Rp8,03 triliun di tahun 2024.
|Baca juga:Realisasi Cuan Timah (TINS) per Kuartal III sudah 169% dari Target 2024
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp1,76 triliun dengan pencapaian EBITDA sebesar Rp2,71 triliun atau 396% dari tahun 2023.
Harga rata-rata logam timah Cash Settlement Price London Metal Exchange (LME) tahun 2024 sebesar US$30.177,45 per ton atau naik 16,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar US$25.959,04 per ton serta proyeksi harga timah versi Bloomberg di kisaran US$28.000–US$31.000 per metrik ton.
Adapun produksi logam timah perseroan naik 23% menjadi 18.915 metrik ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 15.340 metrik ton. Sedangkan penjualan logam timah naik 22% menjadi 17.507 ton dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 14.385 ton. Harga jual rata-rata logam timah sebesar US$31.181 per metrik ton, naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar US$26.583 per metrik ton.
|Baca juga: Perkuat Pasar Global, PT Timah Gandeng Perusahaan Tambang China
Pada tahun 2024, perseroan mencatatkan penjualan logam timah domestik sebesar 12% dan ekspor logam timah sebesar 88% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Korea Selatan 19%; Singapura 18%; Jepang 15%; Belanda 12%; India 10%; dan China 7%.
“Di tengah kondisi ekonomi makro dan pasokan logam timah global yang kurang mendukung, perseroan berhasil mencapai kinerja yang cemerlang pada tahun 2024 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,19 triliun, naik 364% dibandingkan dengan pencapaian kinerja perseroan pada tahun sebelumnya yang membukukan rugi bersih sebesar Rp449,67 miliar dengan optimalisasi kinerja produksi, pemasaran dan keuangan dalam hal menurunkan interest bearing debt dan efisiensi,“ ujar Fina Eliani, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
