1
1

Wall Street Menguat, Harga Minyak Dunia dan Emas Global Kompak Turun

Ilustrasi. | Foto: IMD

Media Asuransi, GLOBAL – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Hal itu karena para pedagang menanggapi secara positif data inflasi produsen yang lebih dingin dari perkiraan yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve.

Mengutip The Business Times, Rabu, 14 Agustus 2024, ketiga indeks utama di Wall Street berakhir lebih tinggi dipimpin indeks Nasdaq Composite yang kaya teknologi dan ditutup naik 2,4 persen ke 17.187. Indeks Dow Jones Industrial Average berakhir satu persen lebih tinggi ke level 39.765 dan S&P 500 yang berbasis luas naik 1,7 persen menjadi 5.434.

|Baca juga: OJK Perkuat Kerja Sama dengan Hong Kong Monetary Authority

Indeks harga produsen (PPI) naik sebesar 0,1 persen pada Juli, turun sedikit dari bulan sebelumnya, kata Departemen Tenaga Kerja. Data tersebut kemungkinan diterima dengan baik oleh Federal Reserve karena mempertimbangkan waktu yang tepat untuk mulai memangkas suku bunga dari level tertingginya dalam 23 tahun terakhir.

Dolar AS melemah

Sementara itu, yen tetap melemah untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB) dan dolar AS melemah terhadap mata uang lainnya dalam perdagangan yang lebih tenang. Hal itu karena pasar menunggu data inflasi AS yang dapat mengindikasikan prospek penurunan suku bunga Federal Reserve.

|Baca juga: CIMB Niaga Utamakan Customer Experience Nasabah di Manado

Dolar AS mulai melemah setelah rilis data yang menunjukkan harga produsen AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada Juli karena kenaikan biaya barang diredam oleh layanan yang lebih murah, yang menunjukkan bahwa inflasi terus menurun.

Namun, dolar melemah terhadap yen pada Selasa waktu setempat menjadi 146,98, sebagai tanda bahwa pasar tampaknya telah melewati masa terburuk dari turbulensi terkini. Sedangkan indeks dolar merosot ke 102,92, dengan euro naik 0,22 persen pada US$1,0957.

Harga minyak mentah Brent dan AS turun

Sedangkan harga minyak mentah Brent dan AS turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB). Kondisi itu lantaran para pedagang mulai tidak terlalu khawatir tentang potensi perang yang lebih luas di Timur Tengah, karena Iran belum bertindak atas ancaman untuk membalas Israel atas pembunuhan seorang pejabat Hamas di Teheran.

|Baca juga: Jeffrey Kie, dari Agen ke Chief Agency Officer FWD Insurance!

Harga minyak mentah Brent ditutup turun US$1,61 atau 1,96 persen menjadi US$80,69 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup turun US$1,71 atau 2,14 persen menjadi US$78,35 per barel. “Pasar telah memperkirakan serangan Iran terhadap Israel dalam waktu 24 hingga 48 jam,” kata Analis Senior Price Futures Group Phil Flynn.

Harga emas global tertekan

Di sisi lain, harga emas global turun pada akhir perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu pagi WIB), tetapi bertahan mendekati level tertinggi dalam satu minggu. Harga emas spot turun 0,2 persen menjadi US$2.466,69 per ons, pada pukul 01.55 GMT, setelah mencapai level tertinggi sejak 2 Agustus di awal sesi.

Harga emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi US$2.506,90. Sedangkan spot perak naik 0,5 persen menjadi US$27,8607 per ons, platinum naik tipis 0,2 persen menjadi US$938,55, dan paladium turun 0,4 persen menjadi US$917,10.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Astra Financial Lanjut Hadir di GIIAS Surabaya 2024
Next Post HSBC dan BNP Paribas Luncurkan Reksa Dana Syariah Tech Titans

Member Login

or