1
1

Bank DBS Indonesia Beberkan Alasan Obligasi Kian Jadi Primadona di Masyarakat

Gedung Bank DBS Indonesia. | Foto: Bank DBS Indonesia

Media Asuransi, JAKARTA – Berdasarkan riset YouGov untuk Bank DBS Indonesia pada 2023, sebanyak 27 persen masyarakat pada segmen ritel telah memilih investasi untuk mengelola asetnya. Studi yang sama mencatat 41 persen masyarakat Indonesia menggunakan aplikasi daring untuk mengakses layanan finansial.

Kondisi itu menunjukkan pentingnya integrasi antara investasi dan teknologi. Peningkatan minat investasi ini juga diperkuat oleh data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang menyoroti jumlah investor, khususnya obligasi, saat ini mencapai total lebih dari satu juta investor dengan tingkat pertumbuhan dari 2020-2023 sebesar lebih dari 21,4 persen.

|Baca juga: Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Berikut Deretan Lengkapnya!

|Baca juga: Profil Sri Mulyani, Calon Menkeu di Era Prabowo yang Punya Jam Terbang Tinggi

Obligasi menjadi populer saat ini karena beberapa alasan, seperti imbal hasil yang lebih menarik dibandingkan dengan tabungan atau deposito, stabilitas harga yang terjaga, serta memiliki tanggal jatuh tempo dan pembayaran bunga yang tetap, sehingga dapat dijadikan pilihan pengelolaan keuangan yang dapat diprediksi.

Faktor lain yang mendorong peningkatan adalah kemudahan yang dihadirkan dalam melakukan investasi. Berangkat dari hal tersebut, saat ini, Bank DBS Indonesia menghadirkan berbagai keunggulan seperti kemudahan berinvestasi secara digital serta fleksibilitas transaksi pembelian dan penjualan obligasi yang bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.

Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo mengatakan sejalan dengan tren positif di pasar investasi Indonesia, Bank DBS Indonesia senantiasa berkomitmen untuk terus menghadirkan produk yang terkurasi sesuai profil risiko dan kebutuhan nasabah.

|Baca juga: Sosok Veronica Tan, Mantan Istri Ahok yang Dipanggil Prabowo Subianto

|Baca juga: Singapura Batalkan Aksi Akuisisi Income-Allianz, Apa Alasannya?

“Serta pengalaman bertransaksi, menabung, dan berinvestasi yang seamless melalui Aplikasi digibank by DBS,” kata Djoko, di Jakarta, Selasa, 15 Oktober 2024.

Di sisi lain, Bank DBS Indonesia (Bank DBS Indonesia) meresmikan kerja sama dengan PT Moduit Digital Indonesia (Moduit). Moduit merupakan platform teknologi finansial berlisensi yang menawarkan layanan private wealth management digital dengan produk yang terkurasi.

Ini merupakan kolaborasi pertama bank di Indonesia dengan wealth tech company melalui integrasi Application Programming Interface (API), sehingga masyarakat dapat berinvestasi di 100+ pilihan Obligasi Pasar Sekunder yang disediakan Bank DBS Indonesia di aplikasi Moduit.

|Baca juga: Ketua Umum AAUI Prediksi Kinerja Industri Asuransi Bakal Cerah di 2025

|Baca juga: Mau Coba Investasi Properti untuk Cari Cuan? Coba Baca Informasi Berikut Ini!

Djoko menambahkan integrasi API Bank DBS Indonesia ke dalam platform Moduit turut memperkuat perwujudan komitmen dengan memudahkan masyarakat membeli 100+ pilihan Obligasi Pasar Sekunder dari Bank DBS Indonesia di aplikasi Moduit.

“Pada tahun pertama, kami menargetkan sampai dengan 5.000 transaksi dengan aset hingga Rp500 miliar. Ke depannya, kami akan berupaya untuk menjangkau nasabah lebih banyak lagi demi memajukan inklusi finansial di Indonesia,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Bank DBS Indonesia dan Moduit Bersinergi Perluas Akses Investasi Obligasi Pasar Sekunder
Next Post Kalbe Farma (KLBF) Resmikan Pabrik Radioisotop

Member Login

or