Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit perbankan hingga November 2016 tumbuh 8,5 persen secara year on year (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 7,5 persen (yoy). BI juga mencatat suku bunga dana dan kredit pada akhir November masing-masing menurun 131 bps dan 67 bps, dibanding Oktober turun 129 bps dan 62 bps.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2016 mengatakan, secara tahunan pertumbuhan kredit mencapai 8,5 persen, tetapi sepanjang tahun ini (year to date) penyaluran kredit baru tumbuh 5,8 persen. Meski demikian, Juda optimistis pertumbuhan kredit hingga akhir 2016 di kisaran 7-9 persen.
Konsolidasi yang dilakukan oleh korporasi maupun perbankan sudah menghasilkan kondisi neraca yang lebih baik. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong keyakinan perbankan dalam menyalurkan kredit tahun depan.
“Dengan neraca yang lebih sehat di korporasi akan mendorong permintaan kredit yang lebih baik, sehingga tahun depan kami perkirakan kredit dapat tumbuh di kisaran 10-12 persen dan DPK 9-11 persen,” ujar Juda
Di sisi lain, Bank Indonesia juga mencatat rasio kredit bermasalah NPL perbankan pada Oktober 2016 secara gross sebesar 3,2 persen dan net 1,5 persen. Rasio NPL tersebut meningkat dibanding September untuk gross di level 3,1 persen dan net 1,4 persen. Ken
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts
Asuransi
Allianz Syariah dan SMBC Indonesia Luncurkan Guardia RENCANA Syariah
Kamis, 7 November 2024
Keuangan