1
1

Indo Tambangraya (ITMG) Bukukan Kinerja Minus Sepanjang 2020

Media Asuransi – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar US$ 39,46 juta. Perolehan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan tersebut, mengalami penurunan sebesar 69,51 persen dibandingkan periode sama tahun 2019 sebesar US$ 129,42 juta.

Manajemen Indo Tambangraya mengatakan bahwa penurunan laba tahun berjalan sebagai imbas dari turunnya pendapatan perseroan menjadi US$1,18 miliar atau turun 30,99 persen dari periode sebelumnya US$ 1,71 miliar. Penurunan pendapatan juga dikontribusi oleh segmen usaha batu bara untuk pihak ketiga, yang hanya mencatatkan sebesar US$ 1,07 miliar dan pihak berelasi sebesar US$ 54,82 juta.

“Segmen bahan bakar untuk pihak ketiga sebesar US$ 49,14 juta dan segmen jasa untuk pihak ketiga sejumlah US$ 2,71 juta. Beberapa segmen usaha perseroan mengalami penurunan kinerja sehingga imbasnya kepada laba tahun berjalan perseroan,” kata Manajemen Indo Tambangraya dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu, 24 Februari 2021.

Baca Juga: 

Beban pokok pendapatan mencapai US$ 986,18 juta atau turun 0,28 persen dari periode 31 Desember 2019 sebesar US$ 1,38 miliar. Dari sisi laba kotor, perseroan juga mencatatkan penurunan sebesar 39,03 persen, menjadi US$ 199,15 juta dari sebelumnya US$ 326,68 juta.

“Laba sebelum pajak penghasilan (PPh) hingga akhir 2020 tercatat US$ 72,55 juta, turun 60,97 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya US$ 185,90 juta. Total aset perseroan juga per 31 Desember 2020 mencapai US$1,15 miliar, turun 4,16 persen  dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar US$ 1,20 miliar,” papar manajemen.

Lebih lanjut diungkapkan, dari sisi total liabilitas, perseroan mencatatkan sebesar US$ 312,33 juta, turun dibanding periode sama sebelumnya US$ 324,57 juta, sehingga perolehan tersebut mengalami penurunan 3,77 persen. Total ekuitas turun 4,31 persen menjadi US$ 846,29 juta dari sebelumnya US$ 884,46 juta.

Sebelumnya, Direktur Hubungan Investor Indo Tambangraya, Yulius Gozali,  mengungkapkan proyek hilirisasi yang tengah dikebutnya tahun ini akan lebih difokuskan untuk memperluas pangsa pasar ekspor ke berbagai negara berkembang. Perseroan juga akan mengkaji proyek hilirisasi sebagai bentuk diversifikasi bisnis.

“Langkah ini sejalan dengan pertumbuhan permintaan batu bara yang terus meningkat di pasar Asean dan Asia Pasifik. Meski hingga saat ini, sumber volume penjualan terbesar perseroan berasal dari Tiongkok, Jepang, dan India yang digunakan untuk pembangkit energi,” jelasnya.

Menurutnya, selain perluasan pasar, perseroan tengah mengkaji kelayakan beberapa proyek hilirisasi sebagai upaya diversifikasi bisnis. Rencana ini menjadi peluang menambah margin pendapatan sepanjang rantai nilai energi. “Target pendapatan dan laba bersih 2021 akan tergantung harga batu bara yang berfluktuasi,” pungkasnya. One

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sinergi BUMN, Semen Indonesia (SMRG) – Pelindo I Teken Nota Kesepahaman Kerja Sama Proyek
Next Post Jakarta International Hotels (JIHD) Pangkas Jajaran Direksi dan Komisaris

Member Login

or