PT Capital Life Indonesia (Capital Life) menjalin serangkaian kerja sama untuk perluasan program asuransi mikro. Capital Life menggandeng PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk untuk memasarkan produk asuransi mikro. Dengan langkah ini, Capital Life berharap penetrasi di segmen ini bisa semakin dalam. Direktur Utama Capital Life Antony Japari mengatakan bahwa perusahaan dapat semakin masif memasarkan asuransi mikro dengan memanfaatkan jaringan luas yang akan dipasarkan di seluruh gerai Alfamart, Alfamidi, Lawson DAN+DAN di seluruh Indonesia. “Jenisnya natural death dengan premi sebesar Rp20 ribu dan uang pertanggungan senilai Rp15 juta. Pemasaran akan lebih efisien dengan kerja sama ini. Termasuk dari sisi penggunaan teknologi yang sudah digunakan perusahaan ritel tersebut,” kata Antony di Jakarta, 31 Oktober 2016.
Menurut dia kerja sama kedua pihak sejalan dengan program pemerintah untuk menyediakan proteksi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Sementara, selama ini produk asuransi lebih mudah diakses oleh masyarakat berpendapatan tinggi. Untuk memasarkan asuransi mikro, dia mengaku, memang dibutuhkan pemanfaatan jaringan yang luas. Sekaligus saluran yang hemat biaya agar lebih efisien. Pihaknya optimistis dengan langkah ini, pertumbuhan penjualan asuransi mikro Capital Life dapat lebih banyak lagi.
Ke depan, lanjutnya, Capital Life akan terus meningkatkan pemasaran pada produk yang secara nasional didesain untuk memberikan perlindungan atas risiko keuangan masyarakat berpenghasilan rendah tersebut. Anak usaha PT Capital Financial Indonesia Tbk ini juga akan memanfaatkan kerja sama dengan sejumlah pihak.
Business Development Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk Hans Harischandra Tanuraharjo menjelaskan, kerja sama tersebut menjadi salah satu upaya pihaknya untuk lebih terlibat mengembangkan ekosistem layanan keuangan yang inklusif. Hal itu, telah menjadi komitmen AMRT untuk lebih terlibat dalam progam pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan. Jika saat ini produk asuransi hanya diakses oleh lapisan masyarakat dengan pendapatan tinggi, harapannya produk micro insurance dapat dinikmati oleh masyarakat lapisan bawah,” katanya.
Karena itu, pihaknya juga mendorong promosi pemasaran asuransi mikro untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat. “Jika awalnya kami hanya pasarkan barang, maka ke depan kami juga akan dorong layanan jasa keuangan. Kami pun terbuka untuk kerja sama dengan yang lain dan bisa nantinya dikombinasikan,” ujar Hans.
Pada kesempatan itu, Antony juga menyatakan potensi pertumbuhan pasar pada tahun depan masih terbuka. Hingga akhir Oktober 2016, pihaknya telah mencatatatkan perolehan premi senilai Rp1,8 triliun. Pihaknya optimistis meraup pendapatan premi hingga Rp2 triliun pada akhir 2016 atau tumbuh hingga 856 peren dari realisasi 2015 tercatat sebesar Rp209,15 miliar. “Tahun depan optimistis mampu membukukan pertumbuhan yang signifikan atau jauh di atas pertumbuhan pasar. Ditargetkan perolehan premi pada 2017 mencapai Rp3 triliun. Target itu bertumbuh 50 persen dari proyeksi premi sepanjang tahun ini,” jelasnya. Wik
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Related Posts