PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife) berhasil mencatat kinerja yang positif pada semester pertama 2016 yang telah memunculkan optimisme perseroan untuk menutup tahun 2016 dengan kinerja yang bagus. Terlebih lagi kondisi perekonomian Indonesia saat dinilai lebih baik dibandingkan tahun 2015 lalu. “Kami optimistis pertumbuhan tahun ini signifikan. Pada semester pertama tahun ini bisnis kami meningkat, baik di asuransi jiwa, bancassurance, dana pensiun, aset manajemen, hingga syariah,” kata Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Indren S Naidoo dalam Market Outlook Indonesia dan Strategi Manulife Indonesia di Jakarta, akhir Agustus 2016.
Pada semester pertama 2016, total premi bisnis baru Manulife mencapai Rp1,8 triliun, tumbuh 28 persen dibanding periode yang sama di 2015 sebesar Rp1,4 triliun. Total premi bisnis baru itu sebagian besar disokong penjualan produk investasi yang mencapai Rp1 triliun. Sisanya berasal dari produk proteksi yang mencapai Rp764 miliar. Peningkatan juga terjadi pada total premi dan deposit yang mencapai Rp9,1 triliun, naik 12 persen ketimbang pada 2015 yang sebesar Rp8,1 triliun. Naidoo menambahkan bahwa manajemen akan fokus di beberapa produk untuk membidik peluang besar pasar Indonesia. “Manulife akan terus menghadirkan produk-produk yang sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia. Saat ini preferensi konsumen asuransi Indonesia masih didominasi unitlink yang menawarkan tingkat return tinggi,” jelasnya. Edi
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News