Media Asuransi, JAKARTA – Mengajarkan anak untuk menabung sejak kecil bukan hanya soal membiasakan mereka menyimpan uang, tetapi membangun fondasi finansial yang kuat untuk masa depan mereka. Dengan memahami nilai uang dan pentingnya menabung, anak akan lebih siap menghadapi berbagai situasi keuangan di kemudian hari.
Mengapa ini penting? Karena menabung sejak dini membantu anak mengembangkan kebiasaan positif yang dapat melindunginya dari kebiasaan finansial yang merugikan. Mereka akan belajar bagaimana merencanakan keuangan, memprioritaskan kebutuhan, dan lebih bijak dalam mengambil keputusan terkait uang.
|Baca juga: Jasindo Syariah Bukukan Pertumbuhan 100% di Lini Bisnis Asuransi Perjalanan Umrah
|Baca juga: Prudential Syariah Berpartisipasi dalam Indonesia Economy & Financial Outlook 2025
Sebagai orang tua, Anda memiliki peran besar dalam memperkenalkan konsep menabung kepada anak. Ajarkan mereka dengan cara yang sederhana namun bermakna, seperti menggunakan celengan untuk menyimpan uang jajan atau memberi contoh bagaimana Anda sendiri mengelola keuangan.
Kebiasaan kecil ini bisa berdampak besar pada pemahaman anak tentang uang di masa depan. Dengan mengajarkan cara menabung yang benar sejak dini, anak akan terbiasa berhemat dan tidak menghamburkan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
Menurut penelitian dari University of Cambridge, kebiasaan berhemat pada anak-anak bisa dibentuk mulai usia tujuh tahun. Bahkan, saat usia tiga tahun, anak-anak sudah dapat memahami konsep keuangan sederhana seperti membelanjakan uang dan menabung.
Mengajarkan cara menabung yang benar pada anak memang bisa menjadi tantangan, namun dengan kemajuan teknologi, layanan perbankan kini menawarkan fasilitas menabung yang memudahkan orang tua untuk mengenalkan budaya menabung sejak dini. Selain itu, Anda juga perlu menerapkan beberapa kiat khusus agar kebiasaan menabung berkembang baik.
|Baca juga: AAUI Ungkap Hambatan Asuransi Umum di 2025, Wajib Jadi Perhatian!
|Baca juga: Prudential Syariah Beberkan Tantangan dan Solusi Asuransi Syariah di 2025, Simak!
Melansir HSBC, Minggu, 24 November 2024, berikut beberapa langkah yang dapat membantu Anda mengajarkan cara menabung yang benar pada anak:
1. Libatkan anak dalam setiap aktivitas yang berhubungan dengan keuangan
Melibatkan anak dalam kegiatan keuangan keluarga bisa menjadi cara yang efektif untuk mengajarkan mereka menabung. Misalnya, saat Anda mencatat keuangan keluarga atau berbelanja kebutuhan bulanan, ajak anak Anda untuk ikut serta. Saat mereka menyaksikan langsung bagaimana uang digunakan untuk memenuhi kebutuhan, Anda bisa mengajarkan pentingnya menabung.
2. Kenalkan konsep reward
Setelah anak semakin memahami konsep keuangan, ajarkan konsep reward dengan memberi pekerjaan rumah tertentu yang akan mendapatkan penghargaan berupa uang jika selesai dengan baik. Anda bisa menjelaskan bahwa dengan menabung, mereka bisa membeli barang yang diinginkan. Hal ini membantu anak memahami bahwa uang didapat melalui usaha dan menabung akan memberi mereka kebebasan untuk membeli hal-hal yang mereka sukai.
3. Bantu melacak keuangan
Anda bisa memberikan uang saku harian, mingguan, atau bulanan pada anak. Ajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas pengeluaran dan menabung. Misalnya, jika memberi uang saku mingguan, ajarkan anak untuk merencanakan pengeluaran agar tidak cepat habis dan tetap ada sisa untuk ditabung.
|Baca juga: McKinsey: Industri Asuransi Global Dihadang Tantangan untuk Konsisten Tumbuh di 2025
|Baca juga: AFTECH Berkolaborasi dengan Privy Wujudkan Keamanan Transaksi Digital
4. Menabung di bank
Dulu banyak orang tua yang mengajarkan anak menabung dengan celengan, dan meskipun cara ini masih relevan, kini Anda bisa mengenalkan konsep menabung di bank. Membuka rekening tabungan untuk anak bukan hanya mengajarkan mereka menabung, tetapi juga mengajarkan pentingnya pengelolaan keuangan.
Mulailah dengan menjelaskan apa itu rekening tabungan, mengapa harus menabung di bank, dan berbagai keuntungan yang didapatkan dari menabung di bank. Dengan cara ini, anak Anda akan lebih siap secara finansial di masa depan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News