1
1

Bank Mandiri Genjot Transisi Hijau via Inovasi Digital dan Kemitraan Strategis

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar. | Foto: Bank Mandiri

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) atau Bank Mandiri mengambil pendekatan yang tegas dan inovatif untuk mempercepat transisi hijau di Indonesia. Hal itu dengan memanfaatkan teknologi digital dan kemitraan strategis untuk memberdayakan nasabah, baik individu maupun industri, dalam perjalanan keberlanjutan mereka.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Mau Tutup, Regulasi Ketat Jadi Biang Keroknya?

|Baca juga: Kadin Kubu Arsjad Rasjid Melawan, Upaya Hukum dan Organisasi Dilakukan

Dalam Green Initiative Conference 2024, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar menekankan peran unik Bank Mandiri dalam mendorong transformasi berkelanjutan melalui inovasi digital.

Bank Mandiri terus berkomitmen menjadi Indonesia’s Sustainability Champion for a Better Future, dengan target Net Zero Emissions (NZE) operasional pada 2030, dan financing pada 2060 atau lebih cepat.

|Baca juga: Rasio Modal Turun, Bos Asei Klaim Tetap Kuat!

|Baca juga: OJK Cabut Izin Pembentukan Unit Syariah Asuransi Allianz Life Indonesia

Melalui inovasi digital, Bank Mandiri melakukan pendekatan berbeda di industri perbankan melalui kapabilitasnya dalam menggunakan platform digital untuk membuat pembiayaan hijau lebih mudah diakses dan praktis, serta mendorong literasi keuangan hijau di masyarakat.

Misalnya, melalui Livin’ SuperApp, Bank Mandiri akan memperkenalkan segmen khusus untuk memfasilitasi nasabah untuk menjalani gaya hidup yang lebih sustainable. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kesadaran lingkungan, tetapi juga mendorong pergeseran menuju perilaku konsumen yang lebih bertanggung jawab.

Selain itu, Bank Mandiri terus berupaya menyediakan akses yang lebih mudah ke produk-produk keuangan hijau melalui Livin’ SuperApp seperti Green Mutual Funds, KPR Hijau, serta pembiayaan kendaraan listrik.

“Fokus kami melampaui layanan perbankan konvensional. Kami berkomitmen menyediakan solusi inovatif yang memberdayakan masyarakat untuk menjadi bagian dari transisi hijau,” ujarnya, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 26 September 2024.

“Melalui berbagai saluran komunikasi untuk meningkatkan literasi dan pemahaman nasabah terkait keuangan hijau, kami berupaya untuk menjembatani kesadaran dan minat nasabah dengan aksi nyata berupa berbagai akses ke produk keuangan hijau yang telah kami sediakan,” tambahnya.

|Baca juga: 2 Perusahaan Asuransi Berencana Kibarkan ‘Bendera Putih’, Ini Kata OJK!

|Baca juga: Wacana Subsidi BBM Dicabut, Asuransi Kendaraan Bakal ‘Kena Getah’?

Bank Mandiri juga mengambil langkah signifikan untuk menghadapi risiko iklim secara langsung. Perusahaan telah menerapkan berbagai pendekatan canggih seperti metodologi Partnership for Carbon Accounting Financials (PCAF) untuk mengukur emisi Scope 3 dari portofolio pembiayaannya, yang telah mencakup 44 persen dari total pinjaman.

Selain itu, piloting Climate Risk Stress Test (CRST) yang telah dilakukan Bank Mandiri memungkinkan untuk menilai risiko fisik dan transisi dalam portofolio mereka, sehingga memperkuat ketahanan iklim perusahaan.

|Baca juga: Menapaki Perjalanan Blibli Tiket Melayani Evolusi Kebutuhan Konsumen

|Baca juga: Fitch Ratings: Rasio Modal Asuransi Asei Turun Jadi 208% di Juni 2024

“Menghadapi risiko iklim bukan hanya soal kepatuhan —ini adalah upaya untuk memastikan keberlanjutan bisnis dan ekonomi yang lebih luas. Dengan mengintegrasikan metodologi ini, kami dapat mengambil keputusan yang mendukung baik nasabah maupun lingkungan,” pungkasnya.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Euromedica Group Buka Klinik ke-100 dan ke-101 SKIN+ dan SLIM+ Clinic
Next Post Kinerja Asuransi Impor-Ekspor Kian Cemerlang, Globalisasi Jadi Pendorong Utama!

Member Login

or