Media Asuransi, JAKARTA – Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan pertumbuhan penyaluran kredit yang mencapai Rp7.058 triliun atau tumbuh sebesar 11,83 persen secara tahun ke tahun (yoy) merupakan gambaran positif dari industri perbankan.
“Pertumbuhan kredit perbankan menunjukkan kinerja perbankan di jalur yang sangat positif meskipun era suku bunga tinggi belum berakhir,” ujarnya, kepada Media Asuransi, Kamis 7 Maret 2024.
Mendorong kinerja asuransi kredit
Selain itu, Nailul meyakini perkembangan pesat dari penyaluran kredit perbankan bisa mendorong kinerja asuransi kredit yang sebelumnya diprediksi jatuh. “Sesuatu hal yang saya rasa positif dari perbankan. Hal tersebut bisa mendorong asuransi kredit perbankan yang diprediksi akan terkerek hingga 50 persen,” jelasnya.
|Baca juga: Menggiurkan, BTN (BBTN) Tebar Dividen Rp700,19 Miliar
Meski demikian, Nailul menambahkan, kondisi itu jangan sampai membuat banyak pihak berpuas diri. Pasalnya, kewaspadaan diperlukan guna mencegah perlambatan Dana Pihak Ketiga (DPK) dibandingkan dengan tahun lalu.
“Perlambatan ini bisa memicu likuiditas perbankan di tengah kencangnya penyaluran kredit,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan, jangan sampai penyaluran kredit perbankan berjalan dengan lancar namun tidak diimbangi oleh ketersediaan likuiditas yang memadai. “Jangan sampai ketika kencang penyaluran kredit, tapi kering dari sisi ketersediaan dana,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News