1
1

OJK Dorong BPR Bertransformasi Digital Demi Tingkatkan Layanan dan Efisiensi

Ilustrasi. | Foto: Freepik

Media Asuransi, JAKARTA – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabodetabek dan Provinsi Banten Robert Akyuwen menekankan pentingnya transformasi digital dalam perbankan. Hal itu terutama pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR).

Dalam sambutannya pada peluncuran layanan mobile banking BPR Intidana Sukses Makmur, Robert menyoroti BPR memiliki fondasi kelembagaan yang kuat namun perlu lebih lincah dan adaptif terhadap perubahan teknologi agar bisa terus berkembang di tengah kemajuan digital.

|Baca juga: Anggaran Siber Melonjak tapi Resiliensi Masih Terpuruk, Ternyata Ini Penyebabnya!

|Baca juga: Allianz Indonesia Berikan 3 Tips Jaga Kesehatan Mental Menuju Masa Pensiun

“Apapun itu, BPR tetap bank, dan dibandingkan dengan lembaga jasa keuangan lainnya, terutama fintech yang baru, kekuatan kelembagaan BPR sudah teruji. Ini modal besar untuk terus maju,” ujar Robert, di Jakarta, Jumat, 11 Oktober 2024.

Namun, ia menekankan, meski BPR sudah kokoh secara kelembagaan, namun ada tantangan dalam hal kelincahan dan efisiensi operasional. Robert menyarankan agar BPR berinvestasi dalam sistem digitalisasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah, terutama dalam hal onboarding nasabah dan otomasi proses administrasi.

“Yang paling membutuhkan intensitas otomasi layanan digital itu adalah bank kecil seperti BPR. Layanan digital akan membuat BPR lebih efisien dan mampu menjangkau nasabah dengan lebih mudah,” jelasnya.

Robert menegaskan digitalisasi di BPR tidak hanya membantu meningkatkan layanan kepada nasabah tetapi juga akan memudahkan pengawasan dan mitigasi risiko. Ia menyebut dengan proses administrasi yang terotomasi, akan ada pencatatan digital yang akurat, sehingga meminimalisir potensi kesalahan dan penipuan.

|Baca juga: Indonesia Rendezvous 2024 Jadi Wadah Strategis bagi Industri Asuransi dalam Menjalin Jaringan

|Baca juga: Hindari Pencabutan Izin Usaha, OJK Susun Rencana Ini untuk 8 Perusahaan Asuransi dalam Pengawasan Khusus

Selain itu, Robert berbicara mengenai pentingnya kolaborasi BPR dengan ekosistem layanan keuangan lainnya. Menurutnya, nasabah BPR harus bisa dengan mudah melakukan berbagai transaksi seperti membayar pajak, tagihan, hingga belanja daring melalui platform digital BPR.

“Saya berharap ke depannya BPR bisa menyediakan layanan digital yang tidak hanya memudahkan nasabah dalam transaksi sehari-hari, tetapi juga mendukung mereka dalam investasi dan kebutuhan keuangan lainnya,” ucapnya.

Transformasi digital, menurut Robert, adalah kunci bagi BPR untuk tetap relevan dan berkembang di era modern. OJK akan terus mendorong bank-bank di wilayah pengawasannya untuk berinovasi dan menghadirkan layanan berbasis teknologi yang efisien dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dirinya menyatakan OJK akan terus mendukung setiap inovasi yang dilakukan oleh BPR, terlepas dari ukuran modal atau wilayah operasionalnya. Baginya, inovasi adalah kunci dalam memperkuat industri perbankan di Indonesia.

“Saya akan selalu mendukung dan hadir untuk BPR yang berinovasi, karena inovasi adalah kekuatan utama dalam membangun industri keuangan yang tangguh,” tutupnya.

|Baca juga: Reconnecting Dinner Awali Acara 28th Indonesia Rendezvous 2024

|Baca juga: Curi Perhatian Dunia, AAUI Harap Indonesia Rendezvous 2024 Dorong Industri Asuransi Tumbuh Berkelanjutan

Peluncuran layanan mobile banking BPR Intidana ini diharapkan akan menjadi langkah besar dalam upaya BPR untuk bertransformasi secara digital, meningkatkan layanan nasabah, dan memastikan kelangsungan bisnis yang lebih efisien dan kompetitif di masa depan.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Halodoc Hadirkan Program untuk Para #PejuangMental
Next Post Survei: 25% Warga Australia Belum Siap Hadapi Risiko Badai Meski Pertanggungan Asuransi Naik

Member Login

or