Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Fitch Ratings menyebutkan pasar reasuransi Asia Pasifik (APAC) mengalami stabilitas harga pada 2024. Kondisi itu berbeda dari kondisi pasar yang ketat pada 2023 yang dipicu oleh kenaikan suku bunga dan ketentuan pembaruan yang lebih ketat.
Stabilitas pasar ini didukung oleh kapasitas yang memadai, meskipun meningkatnya minat terhadap risiko bencana alam dapat meningkatkan eksposur reinsurer terhadap potensi kerugian.
|Baca juga: Prabowo Panggil 49 Calon Menteri, Berikut Deretan Lengkapnya!
|Baca juga: Profil Sri Mulyani, Calon Menkeu di Era Prabowo yang Punya Jam Terbang Tinggi
“Reinsurer diperkirakan mempertahankan profitabilitas melalui manajemen risiko yang selektif dan penetapan harga yang disiplin di tengah kompetisi yang semakin ketat, perubahan regulasi, tantangan iklim, dan risiko ekonomi,” ujar Fitch, dilansir dari Insurance Asia, Jumat, 18 Oktober 2024.
Meskipun demikian, kawasan APAC tetap rentan terhadap bencana alam, dengan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem yang terkait dengan perubahan iklim diperkirakan meningkat. Hal ini dapat menyebabkan klaim reasuransi yang lebih tinggi.
Fitch memperkirakan kondisi ini dapat mengganggu stabilitas harga saat ini, sehingga reinsurer kemungkinan mengadopsi sikap hati-hati, memberlakukan batasan yang lebih ketat, dan menjaga praktik underwriting yang kuat untuk mengelola risiko bencana alam.
|Baca juga: Danamon Edukasi Nasabah #JanganKasihCelah Ancaman Quishing
|Baca juga: Liam Payne Sempat Kecanduan Alkohol Sebelum Meninggal, Sinyal Penting Punya Asuransi Kesehatan Mental?
Reinsurer di pasar kunci, termasuk Jepang, Korea Selatan, China, dan Hong Kong, menunjukkan keselarasan modal yang solid dengan profil bisnis mereka, berkat peningkatan ekuitas pemegang saham melalui laba ditahan.
Selain itu, Fitch mencatat adanya peningkatan minat terhadap sekuritas terkait asuransi (ILS) di Asia, dengan Hong Kong muncul sebagai pusat utama.
|Baca juga: Pengguna Paylater Kian Bergairah di Tengah Deflasi, Kredivo Jaga Mitigasi Risiko
|Baca juga: Perkuat Bisnis dengan GCG, Jasindo Tumbuh Positif di 2024
Meskipun perkembangan ini diperkirakan berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas pasar, kemajuan lebih lanjut dan peningkatan partisipasi dari investor Asia akan menjadi kunci bagi pasar ILS untuk mencapai potensi penuhnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News