Media Asuransi, GLOBAL – Bank Negara Malaysia (BNM) meminta perusahaan asuransi dan operator takaful (ITOs) untuk meninjau strategi penyesuaian harga produk asuransi dan takaful kesehatan dan medis (MHIT). Hal itu guna memastikan pelaksanaannya lebih wajar.
Langkah ini dilakukan menyusul kekhawatiran masyarakat terkait kenaikan premi dan kontribusi yang memengaruhi pemegang polis dan peserta takaful. Dalam pernyataannya resminya Selasa, 3 Desember 2024, BNM menegaskan, ITOs diwajibkan mengelola kenaikan premi atau kontribusi secara bertahap, sambil mempertimbangkan dampaknya terhadap konsumen.
|Baca juga: Robby Loho Jadi Dirut Marein (MREI), Sarkoro Handajani Jadi Preskom
|Baca juga: 2 Komisaris Lippo General Insurance (LPGI) Mengundurkan Diri
Selain itu, BNM mengharuskan ITOs menyediakan opsi yang layak bagi pemegang polis atau peserta takaful yang terdampak signifikan agar tetap memiliki perlindungan. “ITOs harus memastikan opsi yang diberikan memiliki nilai signifikan dan melibatkan langkah tambahan untuk mendukung konsumen yang terdampak,” kata BNM.
Industri asuransi dan takaful dijadwalkan mengumumkan detail lebih lanjut mengenai opsi yang tersedia dalam waktu dekat. BNM juga menyoroti kenaikan biaya layanan kesehatan akibat inflasi biaya medis dan peningkatan penggunaan layanan medis menjadi tantangan utama.
Oleh karena itu, BNM menekankan pentingnya reformasi komprehensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Kesehatan, Asosiasi Rumah Sakit Swasta Malaysia, praktisi kesehatan, kelompok konsumen, dan pemegang polis atau peserta takaful.
|Baca juga: Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama di Desember 2024, Wajib Catat!
|Baca juga: Dikabarkan Jadi Dirut Marein (MREI), Robby Loho Mundur sebagai Preskom
Reformasi ini diharapkan mampu menjaga akses masyarakat terhadap perlindungan asuransi dan takaful kesehatan yang memadai di tengah tantangan kenaikan biaya medis.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News