Media Asuransi, JAKARTA – IFG Progress telah melakukan joint research program dengan Universitas Andalas dan Politeknik Negeri Padang untuk mengetahui persepsi terhadap asuransi dari lintas generasi.
Dikutip dari Economic Bulletin: Joint Research Program-Issue 60, survei dilakukan terhadap 336 responden lintas generasi yaitu generasi X, generasi Y, dan generasi Z.
Survei penelitian ini dilakukan dengan cara mendistribusikan kuesioner yang berhasil mengumpulkan 336 responden sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan penelitian, yaitu 185 responden yang merupakan nasabah asuransi dan 151 responden bukan nasabah asuransi.
|Baca juga;Bos Allianz Indonesia Ingatkan Generasi Muda Wajib Punya Dana Darurat dan Asuransi
Adapun motivasi responden menjadi nasabah asuransi di antaranya yaitu meminimalisir risiko, merasa aman, dan tidak mau repot ketika terjadi resiko kerugian dengan pihak lain. Sedangkan alasan kelompok non-nasabah belum menjadi nasabah asuransi adalah kurangnya kepercayaan terhadap perusahaan asuransi, kurangnya informasi yang lengkap mengenai produk asuransi, dan tidak adanya jaminan penerimaan klaim.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa preferensi responden yang menjadi nasabah asuransi terhadap jenis asuransi syariah dan konvensional menunjukkan pola yang bervariasi berdasarkan jenis produk asuransi.
Responden dari Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z memiliki kecenderungan untuk memilih jenis asuransi konvensional dibandingkan asuransi syariah. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga kelompok generasi tersebut dalam memilih asuransi tidak dipengaruhi pertimbangan religiusitas, tetapi pada pertimbangan rasionalitas.
|Baca juga:Survei: Generasi Z dan Milenial Bidik Pensiun di Usia 60 Tahun
Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa responden yang menjadi nasabah asuransi kesesuaian klaim yang diterima oleh nasabah asuransi bahwa, sebesar 52% responden menganggap klaim yang mereka terima sesuai dengan yang diharapkan, 16,80% responden merasa klaim yang mereka terima sangat sesuai, 20,60% responden yang merasa klaim mereka cukup sesuai, 5,60% responden menyatakan klaim mereka kurang sesuai dan 4,80% merasa klaim yang diterima tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Persepsi responden tentang memilih produk asuransi, lebih dominan pada pilihan asuransi afiliasi internasional (35,12%) dibandingkan dengan penyedia asuransi yang syariah maupun konvensional. Berdasarkan sumber informasi maka responden mengungkapkan bahwa informasi tentang produk asuransi bersumber dari: 1) media sosial (25,15%), 2) keluarga (20,81%) dan 3) agen atau sales asuransi (20,21%).
Keinginan untuk menjadi nasabah asuransi didorong oleh: 1) rekomendasi rekan atau teman turut berkontribusi sebesar 14,97%, 2) iklan media elektronik (8,38%), 3) poster atau baliho di jalanan (3,59%), 4) iklan media cetak (2,54%), dan 5) website (4,04%).
Berdasarkan hasil mengenai pertimbangan responden dalam memilih asuransi, reputasi perusahaan menjadi faktor yang paling dominan dengan persentase sebesar 21,03%, pelayanan menempati urutan kedua dengan 14,27%, diikuti oleh harga premi sebesar 13,99%, yang mencerminkan perhatian responden terhadap kualitas layanan dan keterjangkauan biaya.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OJK Meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk Dorong Inovasi Keuangan Digital
Kamis, 24 April 2025Risiko Penurunan Ekonomi Global Masih Tinggi, Sektor Keuangan Diminta Waspada
Kamis, 24 April 2025
